TKMM ~ 13

1K 68 2
                                    

"Kak, ayo cepat. Nanti kita terlambat ke bandara !" Pekik Agatha sambil membenarkan khimar serta cadarnya.

"Iya, ini juga sudah siap. Ayo kita berangkat." Balas Andra yang sudah siap untuk segera berangkat.

Pagi ini mereka harus segera ke bandara untuk bertemu dengan Rere, sebelumnya Rere memberi kabar agar langsung bertemu saja di bandara karena pesawat mereka akan berangkat sekitar pukul 8 waktu Kairoh. Sementara sekarang sudah pukul setengah 7 dan itu membuat Agatha harus lebih cepat tiba di bandara sebelum kakaknya melakukan check in tiket sebelum masuk.

Jarak tempuh ke bandara sekitar setengah jam jika keadaaan jalan renggang tetapi jika padat maka bisa satu jam setengah untuk jarak tempuh menuju bandara, dan Agatha berharap pagi ini suasana jalan sedang bersahabat dan mengerti keadaannya.

Di dalam mobil Agatha pun sesekali memakan roti sandwich yang sempat ia buatkan dan sengaja di bawa untuk sarapan dirinya dan juga Andra karena memang keduanya pun sudah tidak sempat untuk sarapan di rumah, sesekali juga Agatha menyuapi roti sandwich untuk Andra.

Suasana jalan yang memang sangat bersahabat membuat mobil Andra kini sudah terpakir rapih di parkiran bandara, segera keduanya turun dan berjalan untuk segera menemui Rere yang memang sudah berada di dalam bandara tepatnya di kursi tunggu.

Dari kejauhan Agatha melihat Hamas yang tengah menggendong salah satu anaknya.

"Assalamualaikum !" Salam Andra dan Agatha membuat Hamas dan Rere sama-sama melihat ke arah asal suara.

"Waalaikumsalam." Balas keduanya bersamaan.

"Kamu datang tepat waktu, Tha. Kakak dan mas Hamas akan segera masuk soalnya." Ucap Rere pada adiknya.

"Iya kak, Aku senang masih bisa ketemu kakak sebelum kakak pulang."

Tersenyum dan langsung memeluk adiknya. "Jaga diri kamu disini, yang nurut apa kata suami mu. Jaga kesehatan juga, ingat kalau ada malaikat kecil di perut mu." Ucap Rere yang mengingakan adiknya.

"Itu sudah pasti kak, kakak kalau sudah sampai jangan lupa kabari aku."

"Jaga Agatha ya, Ndra. Ingatkan dia kalau di melakukan kesalahan." Ujar Rere pada Andra. Andra hanya tersenyum dan mengangguk.

Setelahnya Andra memeluk Hamas sebagai tanda perpisahaannya, begitu juga dengan Agatha yang memeluk Rere. Tidak lupa juga Agatha menggendong Ali dan juga Rania secara bergantian. Dengan gemasnya pun memberikan sebuah kecupan di pipi gembil bayi kenbar itu.

Waktu yang semakin berjalan membuat Rere dan juga Hamas segera masuk ke dalam bandara untuk segera check in keberangkatan mereka, air mata perpisahan keluar begitu saja dari pelupuk mata Agatha. Sedih sudah pasti karena mungkin mereka akan bertemu di waktu yang begitu lama.

"Jangan menangis Humairah, kita masih bisa bertemu nanti di Indonesia." Ucap Andra yang membawa Agatha ke dalam dekapnya.

Andra memaklumi sikap istrinya, apalagi yang tau dari mamanya dan juga ibu mertuanya kalau orang hamil begitu sensitif dengan hal apapun. Untuk itu Andra paham dengan keadaan istrinya saat ini yang begitu terbawa perasaan padahal kalau dipikir mereka masih bisa berkomunikasi melalu telpon atau media lainnya.

Membiarkan Agatha menangis di dekapnya, dan setelah sudah sedikit tenang membuat Andra mengecup kepala Agatha, sehingga membuat Agatha mendongakkan kepalanya menatap Andra.

"Sudah menangisnya ? atau kamu masih mau disini?" Ujar Andra begitu lembut.

Agatha hanya mengangguk, kemudian ia menyeruput cairan di hidungnya yang meleleh keluar. Dengan cepat Andra sedikit mengangkat bajunya dan membasuh hidung runcing milik Agatha, hal itu justru membuat Agatha semakin menatapnya.

Takdir Ku Memilih Mu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang