"Kak, kita mau kemana sih ? Kenapa juga mata aku di tutup gini?" Ujar Agatha sambil memegangi matanya yang ditutup kain oleh Andra.
"Ustt, nanti kamu juga akan tau, Humairah. Sebentar lagi sampai." Balas Andra sambil menuntun Agatha.
Selesai salat isya, Andra menyuruh Agatha untuk bersiap - siap. Bahkan Andra hanya bilang padanya ingin makan malam tetapi ia tidak memberitahu dimana mereka akan makan malam, terlebih dengan Andra yang menutup mata Agatha dengan kain membuat Agatha semakin penasaran apa yang akan di berikan lagi untuknya.
Berjalan sambil menuntun Agatha perlahan bahkan dengan sangat hati - hati, hingga keduanya tiba di salah satu restoran yang terbilang favorit juga.
"Kamu tunggu disini sebentar yah, jangan kemana- mana dan jangan dibuka dulu penutup matanya sampai aku balik lagi ke sini." Ucap Andra yang melepas genggaman tangannya.
"Kakak mau kemana?" Ujar Agatha tapi tidak ada sahutan dari Andra.
Andra langsung pergi begitu saja, bahkan panggilan Agatha sengaja tidak ia hiraukan. Melangkahkan kakinya ke salah satu meja yang sudah ia pesan sebelumnya, menyiapkan dan memastikan apa yang di pesan sudah siap dan tertata di meja. Merasa sudah siap semua, Andra pun bergegas kembali menemui Agatha. Di lihatnya Agatha yang masih pada posisinya saat tadi ia tinggal sebentar. Andra langsung merangkul Agatha dan hal itu sontak membuat Agatha terkejut.
"Kak !" Panggil Agatha untuk memastikan.
"Iya Humairah, aku disini." Jawab Andra membuat Agatha menghela nafasnya lega.
Tanpa berkata apapun lagi, Andra langsung membawa Agatha bahkan tetap menuntun dengan sangat hati - hati, sementara Agatha rasanya sudah tidak sabar melihat apa yang Andra lakukan untuknya.
"Nah sudah sampai, tapi tunggu dulu. Kamu boleh lepas kain penutup matanya sampai hitungan aku selesai yah." Ucap Andra langsung mendapat anggukan dari Agatha.
Andra berjalan berpindah posisi menjadi di depan Agatha, bahkan ia mulai berhitung. Ketika hitungan ketika Agatha pun langsung melepas kain yang sedari tadi menutup matanya. Sambil mengerjapkan matanya seketika Agatha di buat terkejut lagi dengan apa yang di lihatnya saat ini, rasa haru tidak bisa ia bendung lagi. Dan lagi - lagi airmata mengalir deras dari mata Agatha.
Siapa yang tidak terharu selalu mendapatkan hal - hal istimewa dari seseorang yang ia cintai. Lagi dan lagi Andra mengajaknya makan malam bahkan terbilang indah, Andra mengajaknya ke sebuah restoran dimana tempatnya ini berada di pinggir laut. Bahkan mereka bisa merasakan langsung desiran ombak laut pada malam hari.
Andra pun menarik kursi dan mempersilahkan Agatha untuk duduk, setelah Agatha duduk Andra pun juga duduk, bahkan tangannya juga kembali merah tangan Agatha untuk di genggamnya.
"Kak, ini terlalu indah bahkan terlalu istimewa untuk aku rasakan." Ujar Agatha yang terkagum dengan apa yang ia lihat saat ini.
"Aku melakukan ini semua untuk kamu, membuat mu bahagia adalah tujuan ku untuk terus bisa sama kamu."
"Terima kasih kak, selama ini kakak selalu membuat aku bahagia dengan cara kakak. Bahkan aku juga tidak pernah berharap bisa merasakan semua ini, menjadi istri kakak dan mendamping kakak pun sudah jauh lebih bahagia untuk aku."
"Aku pun bahagia karena melihat senyum bahagia kamu, aku pun akan selalu melakukannya tanpa kamu minta."
Bangun dari duduknya dan sedikit mendekatkan tubuhnya, Andra tersenyum dan menatap istrinya yang juga sama menatapnya. Sebuah kecupan mendarat di kening Agatha sebagai tanda menyalurkan rasa sayang dan syukurnya.
Mereka mulai menikmati makan malam dengan suasana yang begitu romantis, suasana restoran di pinggir laut dengan hiasan cahaya lilin semakin membuat suasana bertambah romantis. Menikmati makan malamnya sesekali membuat Andra tak hentinya menatap sang istri yang selalu cantik setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku Memilih Mu 2
Fiksi UmumInilah kisah ku, bahkan tidak pernah menyangka kalau jodoh ku adalah orang terdekat ku. Meski baru mengenalnya beberapa bulan, tapi dialah jodoh ku. Takdir yang sudah Allah tetapkan untuk ku, rasanya masih tidak percaya dengan semua yang terjadi, ak...