Chapter 7

843 102 14
                                    

🎶Playlist🎶
Son Seung Yeon - Love is So Mean (ost Grand Prince)
.
.
.

Hari ini Ny. Kim berencana untuk menemui Putrinya yang telah beberapa bulan lamanya tak saling bertemu dan berbicara, ada satu alasan lagi yang mendesaknya untuk menemui putrinya ini yaitu karena suaminya yang menyuruhnya. Ia pergi dengan di temani sopir pribadinya menuju Seungri High School, sesampainya disana ia berjalan menuju ruang guru dan dipersilahkan duduk oleh Im Songsaenim.

"Selamat siang Nyonya? Ada yang bisa saya bantu?" Sikap yang normal untuk beramah tama telah Im Songsaenim berikan.

"Begini, saya ingin bertemu dengan anak saya yang bernama Kim Sinb?" Ini masih pagi dan Ny. Kim masih memiliki banyak waktu, namun Ny. Kim nampak tergesa-gesa.

"Tunggu sebentar ya nyonya, saya akan mengeceknya." Jika di tiap tingkat ada lebih dari 300 murid sekalipun, Im songsaenim akan menghafal mereka semua. Guru dengan ingatan dan kecerdasan diatas rata-rata ini pantas menyandang sebagai seorang guru terjenius, namun untuk satu nama yang disebutkan oleh Ny. Kim sungguh membuatnya bingung? Untuk itu Im songsaenim akan mengeceknya. Im songsaenim berjalan menuju tempatnya dan mengetik beberapa huruf pada keyboad komputernya. Ia terlihat bingung ketika ia tak menemukan nama yang Ny. Kim sebutkan.

"Nyonya...Maafkan saya, saya tidak dapat menemukan nama yang anda maksud". Katanya dengan ekpresi bingung dan heran dalam bersamaan.

"Benarkah? Bagaimana bisa? Dia benar-benar siswa di sini Saem. Ny. Kim berusaha meyakinkan Im songsaenim.

"Benarkah? Sayangnya memang tidak ada nama itu disini, tetapi ada satu nama yang sama hanya berbeda marga namanya Hwang Sinb." Terang Im songsaenim dan membuat Ny. Kim sedikit terkejut, entah apa yang sedang di fikirkan wanita paruh baya itu hingga ia mengambil keputusan ini.

"Bisakah anda memanggilnya kemari?" Pinta Ny. Kim.

"Ini masih jam istirahat nyonya, maukah anda menunggu sampai bel masuk berbunyi?" Tawar Im songsaenim.

"Oh begitu, bisakah anda memberi tahu di mana letak kelasnya? Saya akan yang memastikannya sendiri." Putus Ny. Kim sambil tersenyum, selalu menunjukkan keramahannya meskipun kerut di dahinya nampak. Pikirannya seolah berkelana dengan kebingungan yang memuncak.

"Baiklah, ia berada di kelas 2-A." Terang Im Songsaenim.

---***---

"Ada satu hal yang Eomma ingin tanyakan kepadamu?" Ny. Kim memandang putrinya risau bercampur dengan keheranan yang teramat.

"Tentang?" Sinb memandangi eommanya dengan berjuta perasaan yang berusaha ia pendam, membuat ekspresinya tak terbaca.

"Kenapa kau mengubah margamu? Kau bisa jelaskan itu pada eomma kan?" Ny. Kim terlihat kesal dengan ulah putrinya ini, ia bisa mentolerir apapun tindakan putrinya yang terkesan kekanakan tetapi untuk yang satu ini sudah kelewat batas. Apa sangat memalukan? Memiliki marga Kim? Meskipun marga itu sangat umum.

"Aku hanya berusaha mandiri." Jawabnya yang sesungguhnya jawaban tak seperti yang di harapkan Ny. Kim.

"Eomma tak percaya, kau pasti berbohongkan? Katakan sejujurnya!" Desak Ny. Kim yang mulai terbawa emosi.

"Sudah ku katakan kalau aku ingin mandiri! Pulanglah eomma, nanti aku menyusulmu setelah pulang sekolah." Ucap Sinb pelan yang secara tidak langsung mengusir eommanya secara halus, Ny. Kim merasa kecewa dengan sikap putrinya ini.

"Apa kau mengusir eomma? Tak bisakah kau mendengarkan eomma untuk kali ini saja eoh? Dan bagaimana kalau seandainya Appamu tahu semua ini, dia pasti akan menyalahkan eomma. Tak bisakah sekali saja kau mengerti eomma eoh?" Sinb mendesah, ketika Ny. Kim menyangkut pautkan masalah ini dengan Appanya.

PROMISES | SEHUN, SINB, KAI | COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang