Chapter 3

1K 129 34
                                    

Sinb berjalan dengan cepat, wajah penuh kekesal tergambar dengan jelas. Ia terus mengerutu, tidak pernah ia jumpai seseorang semenyebalkan dua namja itu.

"Penyihir katanya? Namja Berandalan itu beraninya dia mengatai ku seperti itu! Yak! Yak!" Tiba-tiba sebuah tangan meraih lengan kanannya kemudian lengan kirinya juga ada yang menariknya.

"Yak! Apa yang kalian lakukan LEPASKAN AKU!" Teriak Sinb dengan kesal.

"Diam! Sebaiknya kau ikut kami!" Kata namja yang memegang lengannya yang tak lain adalah Sehun.

Sehun dan Kai menarik Sinb dengan paksa, semua mata memandang mereka penuh tanya. Tidak hanya mereka tetapi Baekhyun dan Chanyeol yang merupakan sahabat Sehun dan Kai juga memandang mereka tak mengerti. Bagaimana mereka bisa bersama-sama? Apakah mereka sudah berbaikan?

"Apa aku tidak salah lihat? Sejak kapan mereka menjadikan seorang yeoja sebagai target?" Guman Chanyeol menatap heran Sehun, Sinb dan Kai yang berjalan bersama tepatnya kedua namja itu menyeret Sinb.

"Menurutku ada yang lebih aneh dari itu?" Baekhyun nampak berfikir.

"Apa?" Tanya Chanyeol penasaran.

"Sejak kapan mereka menjadi kompak seperti itu?" Katanya sambil menyipitkan matanya.

"Ahhh... Benar juga, siapa yeoja itu sebenarnya? Sampai membuat mereka berdua begitu kompak." Chanyeol mulai penasaran.

—-***—-

Seorang gadis berlari seperti di kejar anjing, kemudian ia berhenti pada sebuah ruang kelas. Nafasnya tersengal-sengal, namun meskipun begitu ia berusaha mengatur nafasnya dan memanggil seseorang yang berada dalam kelas itu.

"Lisa...Lisa...". Teriak gadis itu, membuat Lisa yang sedang asyik mengobrol dengan temannya menoleh. Ia menatapnya heran, kemudian ia segera menghampirinya.

"Ada apa? Kenapa kau berkeringat seperti ini?" Tanya Lisa sambil mengusap keringat yang bercucuran di kening gadis dihadapannya ini dengan tisue.

"Hwang Sinb...Dia...". katanya terbata-bata.

"Oi...Rose katakan dengan jelas? Apa sebenarnya yang terjadi dan kenapa kau menyebut nama Sinb?" Lisa menunggu jawaban dari Rose.

"Sepertinya dia akan menjadi target The Tornado." Katanya kemudian.

"MWO?" Mata Lisa membelalak dan mulutnya menganga, detik kemudian ia mulai menjerit panik.

"Yak! OTTOKAE???" Jerit Lisa, mondar-mandir mulai heboh dan itu membuat Rose bertambah panik.

"Molla..." Jawab Rose bingung.

"Dimana dia sekarang? KATAKAN DIMANA DIA?" Bentak Liss dan itu membuat Rose menutup kedua telinganya dan seisi kelas memperhatikan mereka dengan wajah penuh tanya. Lisa memang selalu heboh dan mudah panik, biasanya yang akan meredakan kepanikannya adalah Sinb, kali ini malah sahabatnya itu yang membuatnya panik.

"Yak! kecilkan suaramu!" Pinta Rose memperingatkan Lisa karena sekarang mereka menjadi tontonan seisi kelas.

"Katakan dulu dimana dia?" Lisa mulai memelankan suaranya, tetapi tetap saja itu terdengar nyaring kedengaran di telinga orang lain.

"Mereka membawanya ke arena basket." Jawab Rose.

"Ya Tuhan, apa yang akan mereka lakukan kepada sahabatku yang malang itu?" Lirih Lisa.

"Bagaimana kalau kita kesana saja eoh?" Usul Rose.

"Ahh, Baiklah...Kajja!"

Rose dan Lisa berlari menuju arena basket. Siapa yang tak mengenal The Tornado, kumpulan para ganster keparat di sekolah. Siapapun yang berurusan dengan mereka tidak akan bisa lolos dan akan sengsara sampai mereka lulus. Itu kenapa Rose dan Lisa sangat panik mengetahui sahabatnya itu menjadi target dari anggota The Tornado.

PROMISES | SEHUN, SINB, KAI | COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang