Chapter 12

869 82 19
                                    

Setelah penyerangan itu Sehun tetap mengantarkan  Sinb sampai ke apartement Lisa. Suasana canggung masih menyelimuti keduanya, tetapi tak separah saat mereka berada dirumah sakit.

"Masuklah!" pinta Sehun, tetapi Sinb enggan untuk masuk dan ia masih tetap memandangi Sehun.

"Wae?" Tanya Sehun menatap Sinb heran, karena gadis itu masih tetap berdiri dihadapannya dengan terus memandangnya.

"Ikutlah bersamaku masuk." Tawarnya dengan ragu-ragu sekaligus malu.

"Mwo? Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?" Sehun masih tak mengerti dengan maksud dari ucapan Sinb.

"Kajja!" Tanpa di duga, Sinb menarik tangan Sehun membuat namja itu sedikit bingung, namun tetap mengikuti langkahnya.

"Sebenarnya apa yang ingin kau lakukan kepadaku?" Tanya Sehun.

"Diamlah!" Balas Sinb sambil terus melangkah masuk kedalam apartementnya.

"Duduklah!" Sinb terus memerintah Sehun dan hebatnya namja itu pun menurutinya.

Kemudian Sinb mengambil kotak P3K didapurnya, seperti saat Kai terluka ia pun membasuh luka memar pada wajah Sehun dan memplester beberapa luka lecet yang ada pada tangan dan mukanya.

"Seharusnya tadi kau mendengarkanku untuk kita segera pergi." Omel Sinb sambil terus mengobati luka Sehun, Sehun—Namja itu hanya menatap malas Sinb dan merasa pusing mendengarkan semua ocehan gadis itu.

"Kalau tadi aku tak melemparkan tas kesayanganku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadamu?" Omelnya lagi

"Aish...Tak bisakah kau diam?" Kesal Sehun, membuat Sinb memandangnya sebal dan menekan lebih keras luka Sehun.

"Yak! Yak! Apa kau tidak tahu itu sakit?" Keluh Sehun berusaha mencegah Sinb menekan-nekan lukanya.

"Bagaimana sakit bukan? Itu jauh dari rasa sakit saat kau tertusuk, sakitnya akan berkali-kali lipat. Ahh, kau tidak tahu bukan? Bagaimana perasaanku saat itu takut, cemas dan khawatir menjadi satu mungkin juga aku bisa saja mati karena serangan jantung mendadak!" Sinb tak ingin insiden Chanyeol tertusuk kemarin terulang lagi, ia masih saja mengungkapkan segala bentuk  kekesalannya dengan ulah Sehun yang menurutnya terlalu ceroboh.

"Kau terlalu berlebihan!" Cibir Sehun membuat Sinb benar-benar kesal dan memilih untuk diam sambil melipat kedua tangannya. Sehun hanya tersenyum geli melihat tingkah yeoja yang ada dihadapannya ini.

"Tapi untuk penyelamatanmu yang tadi itu benar-benar di luar dugaanku." Kata Sehun memuji Sinb membuatnya itu tersenyum.

"Benarkah? Apa kau ingin berterima kasih kepadaku sekarang, tetapi kau tak bisa mengatakannya?" Sinis Sinb membuat Sehun terlihat salah tingkah.

"Ahh...Mungkin dalam kehidupanmu kau tak pernah mengucapkan kata terima kasih ya?" Sinb tak berhenti menyindirnya.

"Perlukah aku mengucapkan terima kasih kepadamu?" Sehun memang selalu menempatkan harga dirinya sampai melambung tinggi keatas langit, meminta maaf dan terima kasih jarang ia ucapkan. Sinb hanya mendengus mendengarkan ocehan Sehun.

"Tentu saja! Lihat ini, aku sampai mengorbankan tas kesayanganku. Padahal ini limitied edition." Sinb berpura-pura bersedih di hadapan Sehun, entahlah sepertinya ia harus sedikit memberi pelajaran pada namja ini.

"Ah menyebalkan. Baiklah! Gomawo dan tenang saja aku akan menggantikan tasmu yang rusak itu dan kau boleh memilihnya sesukamu." Kata Sehun dengan sangat terpaksa, seketika mata Sinb berbinar.

Boya! Daebak! Ini benar-benar di luar dugaan? Dengan mudahnya ia mengatakan Gomawo?

Wkwkwk...

PROMISES | SEHUN, SINB, KAI | COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang