Hari ini ulang tahunku yang kesekian kalinya tanpa kehadiranmu. Aku menghela nafas sambil meniup cupcake kecil setelah meminta permohonan. Aku selalu berharap kau disini, bersamaku, dan merayakan hari ulang tahunku. Aku tak meminta banyak hal, aku cukup berharap kau disini di sampingku, aku benar-benar kesepian.
Aku masih ingat kejadian beberapa tahun lalu, tepat dimana hari ulang tahunku. Kau masih menjadi orang yang terakhir yang mengucapkannya seperti biasanya, itu pun jika aku tak merengek memberitahumu pasti kau tak akan pernah mengucapkannya.
"Kau tak berniat mengucapkannya untukku?"
"Tidak,"
"Kau tidak berniat memberiku harapan ke depannya?"
"Tidak, karena aku tahu kau tidak akan pernah berubah, ceroboh!"
Itu percakapan kita selama tiga tahun belakangan. Aku yang selalu merengek dan kau yang selalu menolak. Menyebalkan memang, tapi anehnya aku tetap suka. Kau memang selalu pantas mendapatkan gelar sebagai sahabat yang sangat payah dan menyebalkan!
Banyak orang berbaris memberiku kado dan pengharapan waktu itu. Chanyeol datang dengan tampilan terbaiknya, sedangkan kau datang hanya menggunakan kemeja yang biasa-biasa saja, tapi di mataku masih terlihat keren.
Chanyeol memberiku kado besar yang aku tebak isinya boneka beruang-seperti kadonya setiap tahun-tak pernah berubah, sedangkan kau tidak memberiku kado sama sekali seperti biasanya.
"Selamat ulang tahun, semoga sikap ceroboh dan bodohmu tidak bertambah." Itu katamu padaku.
"Ish! Aku bilang aku akan berubah!"
Kau memutar bola matamu, "Iya-berubah menjadi lebih buruk, ceroboh, pelupa dan hal buruk apa lagi yang ingin kau tambahkan?"
Aku mendengus lalu mengabaikanmu, aku lebih memilih menatap Chanyeol yang tengah memegang kadonya tepat di sampingmu.
"Selamat ulang tahun, cantik! Semoga kau mendapatkan pacar, dan ku harap akulah orangnya," Itu kata Chanyeol membuatku sukses tersipu malu lalu meraih kadonya.
"Terima Kasih," Ucapku malu-malu.
"Ck, harapan tak bermutu," Itu ucapan terakhirmu sebelum meninggalkanku untuk kesekian kalinya.
Aku selalu berfikir saat itu, mengapa warnamu sulit aku miliki. Mengapa warna abu-abumu sangat sulit berpadu dalam warna-warna pelangiku? Kau-penuh misteri tapi anehnya selalu ku butuhkan agar awan mengeluarkan rintiknya-agar pelangiku selalu muncul di atas sana.
Oh Sehun, bolehkah aku miliki warnamu? sebentar-hanya sebentar saja, ku mohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet lies
Short Story❝i don't wanna hurt you either. this is the only way we can be. so, again i-do it again because i have no choice.❞ so, i tell her sweet lies. [ c o m p l e t e ] 07/03/18