O7. Confession

919 214 1
                                    

Hari ini aku kembali mengunjungi taman yang biasa kita tempati dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini aku kembali mengunjungi taman yang biasa kita tempati dulu. Saat ini musim semi telah tiba, banyak bunga-bunga yang bermekaran di sekitarku. Aku mengamatinya cukup lama hingga kenangan kita perlahan menyeruak di kepalaku.

Aku masih ingat, saat itu kita berada di taman ini. Kau selalu tahu rasa apa es krim kesukaanku-vanilla. Kau duduk di sampingku sambil menyantap nikmat es krim rasa nanasmu. Kita lebih banyak terdiam sambil menikmati rasa dingin yang menjalar di dalam sana-sungguh, es krim itu nikmat sekali.

"Kau suka Nanas?" Aku membuka suara.

Kau menoleh, "Menurutmu?"

Aku berfikir sejenak, kemudian kembali menatapmu, "Mungkin suka, buktinya kau suka membeli es krim nanas saat bersamaku,"

Sesaat kau terdiam, kemudian mulai menatap lurus kedepan. Aku mengamati raut wajahmu yang berubah-sangat jauh dari wajah segarmu saat menyantap es krim nanas.

"Tidak selamanya hal yang kita sukai kita nampakkan, terkadang sesuatu yang sangat kita benci, kita nampakkan," Itu katamu hari itu.

Aku masih terdiam, berusaha memaknai apa arti ucapanmu.

"Jadi, kalau aku bilang aku benci nanas apa kau percaya?" Sambungmu tiba-tiba.

Aku menggeleng, "Tidak,"

"Bodoh,"

Kau mengetuk dahiku kemudian bangkit dan meninggalkan ku sendiri di bangku taman ini. Tak lama kemudian, kepergianmu dibalaskan dengan hadirnya Chanyeol secara tiba-tiba di hadapanku. Ia sedang memegang sebuah stan sepeda.

Ia tersenyum padaku, "Mau naik sepeda bersamaku?"

Tak ada pilihan lain, aku menyetujuinya. Semenjak di perjalanan, Chanyeol banyak bertanya hal aneh mengenai dirimu. Aku bahkan lebih banyak bungkam-tak tahu harus menjawab apa.

"Apa kau sedang menjalin hubungan dengan Sehun?" Tanya-nya di sela-sela gayunan sepedanya.

"Kenapa?" Tanyaku.

Chanyeol menggeleng, "Tidak-aku hanya menduga kau adalah kekasihnya-maksudku, kau menghabiskan banyak waktu dengannya,"

"Aku hanya sahabatnya-dan ingat satu hal, aku tidak akan pernah menjalin hubungan lebih dengan sahabatku," Bisikku.

Chanyeol langsung mengerem sepedanya membuatku terjungkal hebat ke depan.

Ia menoleh beberapa derajat ke arahku, "Benarkah? Kita bukan sahabatkan?"

Aku menggaruk tengkukku, "Entahlah, memangnya kenapa?"

Chanyeol menghela nafas lalu menatapku lekat, "Ku harap aku bukan sahabatmu-sehingga kita bisa menjalin hubungan lebih,"

Sehun-ternyata Chanyeol menyukaiku. Apa yang harus aku lakukan?

sweet lies Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang