Apakah kau ingat bagaimana pertemuan kita dulu?
Dulu, kau adalah lelaki pendingin yang sangat sulit menyadari kehadiran orang-orang di sekitarmu.
Kau kaku dan beku, Tuan Oh!
"Hi! Aku Im Yoona, aku suka makan ramen dan minum susu pisang," perkenalanku kala itu.
Kau menyingkirkan beberapa senti jarak untuk menjauhiku, tapi, jangan sebut aku Yoona jika tidak mempunyai sifat berani.
"Apa kau suka gimbap? aku membawa gimbap banyak hari ini dan sepertinya aku sulit untuk menghabiskan semuanya,"
Kau masih tak bersuara, masih sibuk dengan fantasi komikmu yang menyebalkan.
"Kata pamanku manusia adalah mahluk sosial, nah jika lawan bicaramu tak bersuara jika kau ajak mengobrol itu tandanya ia bukan mahluk sosial," Kataku lagi.
Kau menutup bukumu keras lalu menatapku, jujur itu tatapan menakutkan yang pernah kulihat.
"Bisakah kau pergi dari hadapanku?"
Aku mengangguk, "Sepertinya bisa, asalkan kau memenuhi satu syarat dariku,"
Kau mendengus, "Katakan, aku benci melihatmu disampingku,"
Aku tersenyum penuh kemenangan, "Jadilah temanku,"
Kau terdiam cukup lama, dan aku masih setia menunggu jawabanmu seperti apa. Namun, sayangnya bukan persetujuan yang aku dapatkan tetapi sebuah penolakan, kau pergi dari hadapanku. Ah, sesulit itukah kau dulu?
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet lies
Cerita Pendek❝i don't wanna hurt you either. this is the only way we can be. so, again i-do it again because i have no choice.❞ so, i tell her sweet lies. [ c o m p l e t e ] 07/03/18