part 5

40 4 0
                                    



Happy Reading ^_^

*

*

*

' RUANG OSIS,,' itulah nama yang tertera di sebuah pintu yang di dorong April dengan keras dan melangkahkan kaki masuk ke dalam dan menuju ruang ketua osis. Entah setan mana yang merasuki April tanpa mengetuk pintu dia masuk dan mengoceh protes tanpa memperdulikan siapa yang sedang bertemu dengan Sam.

" apa anggota osis di sekolah ini sudah punah ? Aku sudah menghendle bagian dalam khususnya di bagian keamanan dan membantu unit kesehatan, sekarang kamu meminta aku mengurus masalah luar, KAMU TERLALU RAKUS SAM." teriak April cepat dengan penuh penekanan serta memberi tatapan tajam dan dingin ke arah Sam.

" ekhem, kita akan bicarakan itu April, tapi sekarang aku masih ada tamu" jawab Sam dengan sedikit tegang namun terlihat tenang.

" hoell, sekarang atau tidak sama sekali.." sahut April dengan keras dan tidak menghiraukan siapa tamu yang ada. Makudnya persetan dengan apapun yang ada, dibenaknya sekarang hanya ingin menghabisi ketua osis yang tidak berpikir. hello dia hanya manusia biasa bergenre perempuan dan berstatus sebagai sekertaris ketua osis - bukan robot serba guna, dia perlu juga istirahat. Lagipula apa guna kelompok dan banyak anggota kalau hanya beberapa yang bekerja, shitt.

" aku tak akan dan tak akan pernah menerimanya titik." tambahnya dengan mantap.

" ayo lah Ril,, kamu tidak melakukannya sendiri, aku dan Rheiner juga berada pada bagian itu, seti-"

" aku bilang. TIDAK." bentak April dengan mengibas-ngibaskan kedua tangannya kesamping arti kalau dia benar-benar kesal sekarang.

" kita akan bicarakan lagi nanti, aku masih ada urusan dengan ketua club volly, aku harap kamu bisa mengerti dan tidak memalukan dirimu sendiri dan OSIS "sahut Sam dengan mengalihkan pandangan dari April dan mendesah frustasi menghadapi April yang keras kepala.

" NO!"

Braakk

sebuah pintu terbuka bersamaan dengan teriakan penolakan April.

" permisi, maaf kami mengganggu kalian, maafkan aku telah lalai sehingga DIA lepas." tunjuk Rheiner kearah April yang langsung mendapat tatapan lesser dari April.

" aku harap kalian bisa maklum karena kesayanganku ini sedang dalam masa sulit dan beberapa hari ini dia terus terlambat makan karena menyelesaikan masalah yang seharusnya aku dan kamu yang menyelesaikannya. Aku akan membawanya keluar untuk mengisi sesuatu" katanya dengan mengelus perut April yang langsung mendapat pukulan ringan dari April. Rheiner terkekeh jahil dan se-sekali melirik kearah tamu mereka.

" berhentilah bertingkah disini ada tamu, kamu tidak malu dengan Aldo yang melihatmu,," bisik Rheiner ditelinga April dan tersenyum jahat melihat April memalingkan wajahnya dan menatap orang yang diabaikannya.

April tidak terkejut atau menunjukkan ekspresi lain saat menatap Aldo, bagi April tatapan Aldo sudah biasa didapatinya, tatapan dingin dan terlihat marah tapi terlihat juga seperti sebuah pesan yang mengatakan ' aku jijik '.di benak April dia tidak akan perduli lagi dengan pendapat Aldo, sudah cukup dia menjaga image jika berhubungan dengan Aldo.

selama ini dia selalu salah tingkah atau jaim jika berada didekat Aldo atau hanya sekedar berpapasan, tapi sekarang biar dia tau siapa April sebenarnya, biarkan dia lebih merasa jijik, masa bodo dengan pendapatnya. April mengalihkan tatapannya dan mencoba protes namun langsung dibuat bungkam oleh tangan Rheiner yang menutupi mulutnya.

Best Friend ForeverWhere stories live. Discover now