salah faham

1.3K 124 4
                                    

Mempunyai harapan yang tak pasti kapan akan bisa di wujudkan kadang membuat hati lelah, dan memilih menyerah mencari harapan baru.

Harapan bertemu sahabat kecil yang ia cintai dan yang pernah hadir di hatinya, mungkin bisa disebut cinta monyet. Karna memang dari kecil kirana tidak memiliki teman lelaki kecuali reno, maka dia hanya membagi hati nya buat reno. Tapi saat dia mulai merasa lelah menghadapi pahitnya hidup, seorang dante abimanyu datang memberinya kekuatan, dukungan, dan pembelaan. Cinta dan kasih sayang nya yang tulus, mampu meroboh kan semua ego ku, dia sudah membuatku mabuk akan cinta nya.

Kirana tersenyum tipis, ia pandangi meja rias di dalam kamar nya, terlihat satu bingkai foto bertengger disana, ia ambil dan mengusap sambil tersenyum sendiri. "Dante aku juga sangat mencintaimu" bisik kirana pelan. Lalu pandangan nya beralih ke dinding kamar nya, disitu ada foto dia dan mama papa nya, foto kirana kecil dan saat kirana sudah besar. Di dinding lainnya ada foto tiga anak kecil yang sedang tersenyum, mereka adalah kirana, shalsa dan reno. Kirana tetap memajang foto itu meskipun sudah sangat lama, di samping nya juga terdapat foto dia dan dante di bingkai putih, dan ada foto kirana, shalsa dan reno saat sudah dewasa, di ambil waktu mereka bertemu beberapa bulan yang lalu, tidak ketinggalan juga foto 3psm kirana, shalsa dan fiona.
Ah kalo masuk kekamar kirana sudah bisa di pastikan seperti sedang melihat pameran foto.

Tiba tiba kirana merasakan rindu yang melanda hati nya, cepat cepat dia mengambil handphone dan vc dante.

" hello sayang ada apa?" Sambung dante dari seberang sana.

Kirana hanya tersenyum memandangi muka dante yang sedikit kusut, mungkin bangun tidur, tapi menurut kirana dante terlihat sexy saat muka bantal seperti itu.

"Heyy apa yang kau fikirkan sayang? Kau seperti ingin memangsa ku?"
Kirana mengerjab kan mata nya mendengar perkataan dante, sungguh ia bingung harus bilang apa karna ketahuan sedang memandanginya dengan mulut senyum senyum sendiri.

"Ee.." kirana seperti sedang berfikir
" kamu lagi apa dante?" Ah kirana merutuki dirinya, kenapa malah tanya seperti itu? Padahal ia ingin bilang kalo ia itu rindu pada dante.

"Kabar ku tidak cukup baik." Dante memanyunkan bibir nya

"Kenapa?"

" karna tadi allan bilang dia ingin kejakarta lagi. Uhhh menyebalkan"

Kirana tertawa geli
"Memangnya kenapa kalo reno kesini? Bukan nya dia saudaramu? Toh kamu dulu yang memaksa dia kesini bukan."  Memang dulu pertama kali reno kejakarta adalah ide dante sendiri.

Dante mendengus kesal.

" iya sih emang, tapi sumpah dia sekarang jadi orang yang sangat menyebalkan, kau tau sayang,  aku itu sangat mencintai mu, dan dia dengan senang hati terus menggodaku dengan mendekati mu."

"Dia kan sahabat ku dante, kenapa kau cemburu hem???"

"Aku akan cemburu dengan siapapun yang mendekati mu, termasuk papa mu."

Kirana mengerjab kan mata nya lalu tertawa keras.

"Hahaha dante kamu terlalu posesif, masa sama papa cemburu."

" tentu aku cemburu, papa mu dengan leluasa bisa mencium dan memeluk mu tidak kamu tolak, sedangkan aku baru merem mau cium udah ditinggal lari."

Sang Pengagum AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang