Happy reading luv...😍Setelah melakukan perawatan beberapa hari akhirnya kirana di perbolehkan untuk pulang. Sebenarnya kirana tidak apa apa, hanya karna kekhawatiran mama nya dan dante yang berlebihan mau tidak mau kirana menuruti nya. Teman teman kirana juga berdatangan untuk menjenguk kirana, tak lupa si pemilik senyum manis juga kerap kali berkumpul hanya untuk ngobrol atau menghibur kirana agar tidak bosan, siapa lagi kalo bukan si bu'on, kesaw dan si ubul sendiri.
"Sayang apa kamu bener bener udah bisa kuliah?" Mama nya sedikit khawatir dengan kirana
" iya mah, kirana sudah satu minggu bolos." Jawab kirana sembari duduk dan memakan roti coklat nya.
"Mama takut kamu masih belum sehat betul nak, mau mama anterin?"
" nggak usah mah, kirana kan ada supir." Jawab nya singkat.
Mama menyipitkan matanya seperti memikirkan sesuatu "hari ini mama sama pak mamat nak, udin kan lagi pulang kampung, udah mama antar aja ya? Sekalian mama ke kantor."
Kirana terkekeh mendengar jawaban mama nya yang terlihat serius. Segitu khawatir nya mamah nya, padahal ia sudah merasa tidak apa apa. "Nanti kirana di jemput dan...."
"Assalamualaikum...." kirana belum sempat menyebut nama nya dante sudah datang. Akhirnya dia hanya melanjutkan dengan cengiran khas kirana. Mama nya hanya tersenyum tau siapa yang di maksud supir oleh anak kesayangan nya .
Mama membuka pintu buat dante
"Masuk sayang, yuk sarapan bareng kita." Ajak mama kirana yang hanya dijawab dengan senyuman.
Mama kembali duduk dan dante memilih kursi yang disamping kirana. Kirana diam saja seolah tak peduli, padahal dia hanya pura pura saja. Kirana meneliti wajah mama nya dan menerka nerka kira kira apa yang akan di komen mama nya.
"Nak dante sejak kapan jadi supir?" Mama membuka obrolan. Dante yang belum tau alur cerita nya mengerutkan dahi kebingungan.
"Ma-maksud tante?" Tanya dante hati hati. Mama melirik kirana yang sudah terkekeh dan tawa nya sebentar lagi meledak.
"Hahahaha.... uhuk uhuk" kirana keselek makanan yang ada di mulut nya, dante cepat cepat mengambil air minum dan memberinya pada kirana.
"Makanya kalau makan hati hati ana, perempuan itu tidak baik kalau buka mulut lebar lebar." Semprot mama sambil menatap lekat lekat anak nya itu. Kirana hanya memberikan cengiran khas kirana. Mama menarik nafas berat sebelum akhirnya berpamitan terlebih dahulu. "Yaudah kalau begitu mama pamit berangkat ke kantor dulu ya? Kan supir nya juga sudah datang. Nak dante tante titip kirana ya?"
"Siap tante." Jawab dante semangat. "Eee tante kalau anak nya nakal dante hukum ya...?" Ucap dante lagi sambil melirik kirana yang sedang melotot tak setuju, dante terkikik. Mama ikut tertawa lalu mengangguk. "Hukum saja nak kalau dia bandel" jawab mama kirana yang di sambut tawa kemenangan oleh dante, tapi menjadi hal yang menjengkel kan bagi kirana, karena dia tau hukuman macam apa yang dante maksud. "Curang" dengus kirana kesal.
.
.
.
.Di kampus shalsa dan fiona terus bersama kirana, tidak bisa di pungkiri sebagai sahabat mereka masih khawatir dengan keadaan kirana, meskipun kirana sendiri merasa baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengagum Awan
RomanceCerita pilu seorang gadis kecil yang harus melewati ujian begitu berat akibat dari percerain orang tua nya... Dan dia telah menemukan kenyamanan nya walau dinilai orang lain itu aneh Dengan siapa nanti yang bisa merubah kemurungan menjadi keceriaan...