Sudah beberapa hari setelah kejadian itu shalsa benar benar menghindar dari kirana, bahkan ia seperti memutus kontak dengan kirana. Kirana tau pasti shalsa sangat kecewa pada nya, mungkin saja shalsa sudah mendengar semua yang ia bicarakan dengan reno kemarin.
Shalsa sudah salah faham dengan nya, ini tidak boleh terjadi. Sejak dulu shalsa lah yang selalu ada buat kirana, shalsa yang selalu membela nya, shalsa yang dengan sabar menemani nya saat dalam keterpurukan nya dulu.
Dia harus cepat cepat menyelesaikan masalah ini.Kirana menimang nimang handphone nya, memikirkan bagaimana cara terbaik untuk memulihkan keadaan ini, bagaimanapun cara nya, reno harus mengerti perasaan shalsa selama ini buat dia, reno adalah sumber salah faham antara kirana dan shalsa.
"Reno kita bisa bertemu nanti sore ditaman dekat kampus aku?" Kirana mengirim pesan buat reno
"Dengan senang hati" balas nya singkat.
Kirana mendekap handphone nya kedada nya, ia mulai memikirkan apa yang harus ia katakan nanti, mengingat ia tidak pandai merangkai kata kata, ia mulai menghafal apa yang harus ia ucapkan nanti agar tidak salah bicara dan menyinggung reno.
"Uppsss" kirana menepok jidat nya. Kenapa ia bodoh sekali sudah memutuskan sesuatu tanpa mempertimbangkan dulu dengan dante, mengingat sifat posesif nya pasti dia bakal marah ataupun ngomel sepanjang perjalanan. Apalagi sejak kejadian kemarin, dante selalu mewanti wanti jangan sampai kirana pergi hanya berdua dengan reno.
"Maaf ya dante, aku nanti mau ketemu reno buat ngejelasin masalah aku sama shalsa. Kamu nggak bisa larang aku buat nggak pergi, soal nya aku udah janji. Tapi aku kasih tau kalo kamu mau nyusul aku ketemu di taman deket kampus kita." Jelas kirana panjang lebar agar dante tidak marah.
"Kamu tau aja kalo aku mau nyusul." Balas dante
"Karna aku tau kamu posesif".
" posesif buat pacar sendiri emang nggak boleh?"
"Tentu aja boleh asal nggak berlebihan. Muaach... pembicaraan selesai."
Kirana memilih menyelesaikan obrolan nya terlebih dahulu dari pada lanjut berkepanjangan. Dia sengaja tidak melihat balasan dante lagi.
Selesai kuliah, seperti janji nya dia akan bertemu dengan reno di taman dekat kampus nya. Kirana bergegas membereskan peralatan belajar nya dan mengecek handphone nya, dan ternyata belum ada pesan dari reno, ia merasa aman berarti reno belum menunggu nya.
Kirana melangkah kan kaki nya keluar gedung dan ia nampak terkejut melihat reno sudah ada disana. Kirana menoleh kanan dan kiri takut ada yang melihat dia dengan reno, dan segera menyambar tangan reno menarik menjauhi gedung kampus nya.
"Reno ngapain kamu disitu" teriak kirana dengan muka kesal
"Ya nunggu kamu lah ana" reno menyandarkan punggung nya di dinding tembok dekat parkir
Kirana diam sejenak, ia berpikir tidak ada untung nya kalo dia harus beradu mulut disini, yang ada malah nanti ada orang yang tau mereka sedang berdua.
Ditaman mereka duduk di bangku panjang yang letak nya paling jauh diantara bangku bangku yang lain.
Sempat ada keheningan diantara mereka, sampai akhirnya reno yang memulai obrolan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengagum Awan
RomanceCerita pilu seorang gadis kecil yang harus melewati ujian begitu berat akibat dari percerain orang tua nya... Dan dia telah menemukan kenyamanan nya walau dinilai orang lain itu aneh Dengan siapa nanti yang bisa merubah kemurungan menjadi keceriaan...