Happy reading luvv...😘
Selamat berpuasa bagi yang menjalankan 🙏🙏🙏" rasa penasaran yang berlebihan itu tidak baik, terkadang kita sendiri yang akan terjerumus ke dalam perasaan, sejatinya menyesal memang selalu ada di belakang."
.
.
.
.
.
.Kirana baru saja samapai rumah, meskipun dia dan dante sudah damai, tapi hatinya tetap merasa resah. Dia hanya tau sepintas siapa marsha. Tidak di pungkiri rasa khawatir itu tetap ada. "Fiona" gumam kirana. Ya fiona pasti tau semua nya tentang masalah ini. Kirana fikir fiona lah orang yang tepat untuk digali informasi. Tanpa menunggu lama kirana cepat cepat memencet nomor sahabat nya itu dan menelfon nya.
"Fi lagi dimana?" Tanya kirana langsung."Aku baru sampe rumah na, maaf ya udah mengacaukan acara kamu dan dante." Ucap fiona dengan sedih.
"Nggak masalah fi, aku ingin ketemu sama kamu sekarang bisa?" Ucap kirana mantap.
"Whatt??? Sekarang? Ini sudah malam ana." Fiona sedikit syok mendengar permintaan kirana.
"Please.... ada yang ingin aku tanyain fi." Mohon kirana
"Tapi dimana na? Ini sudah malam, mungkin toko toko atau rumah makan sudah pada tutup." Balas fiona pasrah.
Hening sejenak. " gimana kalau aku nginep di rumah kamu aja fi, boleh?" Kirana memastikan.
"Boleh sih, tapi emang kamu boleh sama mama kamu pergi malem malem?" Fiona tanpak khawatir.
"Kamu nggak usah khawatir fi, mama sedang di luar kota, nanti kesitu juga minta di anterin supir." Jawab kirana meyakinkan.
Fiona mengangguk meski kirana tak akan melihat nya. " oke, hati hati di jalan ubul" ucap nya.
.
.
.
.Kirana sudah sampai dan langsung menuju kamar fiona. Kebetulan mama papa fiona sudah tidur, mengingat sekarang sudah hampir jam setengah dua belas malam.
"Jadi apa yang mau kamu tanyain na, sampai nggak sabar buat nunggu besok." Tanya fiona tanpa basa basi.
" fi aku yakin kamu tau semua masalah yang terjadi, aku ingin tahu sebenar nya. Tolong ceritain ke aku, pleasee...." mohon kirana.
Fiona menarik nafas panjang, terlihat seperti mempertimbangkan sesuatu. "Fi.." desak kirana lagi.
"Baik lah akan aku ceritain semua nya, tapi janji apa saja yang kamu nanti dengar, jangan kamu masukin ke hati, itu cuma masalalu." Fiona memperingatkan, kirana mengangguk setuju. Fiona menjeda sejenak. "Marsha itu dulu sahabat ku dan juga dante dan juga rio dan fero. Kami memang bersahabat sejak dulu, sejak kita masih SMP." Fiona menarik nafas, berusaha mengingat ingat lagi masa lalu nya. " kita semua akur dan kemana mana selalu bersama. Sampai saat nya kita tau kalau dante dan marsha pacaran secara diam diam. Yah... dalam persahabatan kita memang tidak boleh melibatkan cinta, karna bisa saja menghancurkan nya. Dan benar hubungan kita menjadi renggang selama beberapa lamanya aku lupa." Fiona membenarkan posisi duduk nya dan melanjutkan ceritanya. "Dante terus membujuk ku agar tidak marah, karna aku teman nya sejak kecil. Aku setuju, aku bergabung lagi dan juga teman teman ku yang lain. Namun entah kenapa hati kecil ku masih tidak terima, karna itu aku selalu mengawasi marsha. Marsha sendiri selalu menuduhku suka dengan dante, karna sikap ku yang begitu posesif dengan dante. Akhirnya kami sedikit menjaga jarak." Fiona menjeda sejenak lalu lanjut bercerita
"Setelah berjalan setahun lebih, kecurigaan ku selama ini benar. Aku memergoki marsha jalan dengan laki laki lain. Dan kamu tau na, saat aku ceritakan dengan dante dia tidak percaya, dia memilih membela marsha, karna dia terlalu dibutaka oleh cinta"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengagum Awan
RomanceCerita pilu seorang gadis kecil yang harus melewati ujian begitu berat akibat dari percerain orang tua nya... Dan dia telah menemukan kenyamanan nya walau dinilai orang lain itu aneh Dengan siapa nanti yang bisa merubah kemurungan menjadi keceriaan...