jangan diam kan aku terlalu lama

1K 137 24
                                    

Haiiii luv....💋💋💋
Maafkan ya lama update nya...
Semoga masih ada yang mau baca🤗
Dari kemaren2 lagi kurang enak badan dan mimin nya ini sok sibuk
Jadi ide ide nya belum mau bermunculan✌. Dan makasih yang masih mau nungguin😍.
Selamat puasa bagi yang menjalankan
Dan selamat membaca😍😍😍😍.
                                  
.
.
.
.

"Merasakan rindu dari masa lalu boleh, asal tidak berbalik lagi kebelakang, apalagi sudah jelas yang terang ada di depan."

.
.
.
.

"Ana kamu dimana? Udah selesai belum? Aku tunggu didepan nih sama shalsa." Barisan pertanyaan fiona berikan pada kirana setelah lima kali menelfon dan baru di angkat.

"Iya fi, ini aku baru keluar, kamu dimana?" Tanya kirana sambil menengok kekanan kiri lorong kampusnya.

"Kita disini." Fiona melambaikan tangan nya yang melihat kirana lebih dulu.

Kirana berjalan mendekati dua sahabat nya sambil cengar cengir khas dia.

"Cengar cengir mulu, lama amat sih." Gerutu shalsa.

"Iya sorry.... dosen betah banget di kelas aku tuh" bela kirana

"Udah... aku kira kamu lupa na mau tlaktir kita." Balas fiona.

"Dante kali bukan aku hahaha" kirana tertawa sendiri, dua teman nya hanya bingung perasaan nggak ada yang lucu.

"Gak ada yang lucu na..." sembur shalsa yang membuat tawa garing kirana berhenti.

"Tumben na gak di jemput dante? Biasanya kaya pranko?" Tanya fiona sembari membenahi tas selempangnya.

Kirana menggeleng." Nggak, aku yang nggak mau di jemput, emang mau bareng kalian." Jawab kirana.

Fiona dan shalsa hanya manggut manggut mendengar jawaban kirana. "Ayok" ajak kirana lagi. Lalu meraka melangkah meninggalkan kampus yang sudah mulai sepi itu menuju tempat yang sudah dikasih tau dante.

.
.
.
.

"Hahhaha masa? Terus gimana ekspresinya? " tanya fiona antusias saat kirana bercerita tentang kemarin pagi saat kirana nyupirin dante.

"Dia bilang gini, gila lu na mau bunuh diri, pelan pelan dong... gitu deh sambil teriak teriak."  Lanjut kirana

"Hahaha" tawa mereka pecah, tidak bisa membayangkan wajah dante yang sok cool tiap hari ketakutan di bawa kebut kebutan sama cewek.

"Gila aku nggak nyangka juga na, cewe pendiam kaya kamu berani kebut kebutan." Ucap fiona heran sambil mengusap air matanya akibat tertawa terus menerus.

"Kamu nggak tau aja fi aslinya ana gimana. Dia pendiam luarnya saja. Dia mah serba bisa." Ucap shalsa.

"Hahha udah lah sha... jangan berlebihan, ini juga berkat kamu." Balas kirana

"Boleh lah, kapan kapan kita balapan, gimana mau nggak?" Ajak fiona, yang memang fiona sendiri sudah biasa balapan seperti itu.
Shalsa langsung mengangguk setuju. "Gue setuju."

" kamu gimana na?" Tanya fiona meminta persetujuan.

Kirana mengangguk "aku setuju, aku juga sudah lama nggak balapan."  Jawab kirana bersemangat.

Sang Pengagum AwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang