🌸f o u r

518 93 4
                                    

Sekarang gue dan Jongin ada di atas perahu laut bermesin. Setelah kejadian itu, sampai sekarang gue dan dia gak ada omongan. Ok, Jongin masih kayak biasa, gue yang gak biasa. Makanya mungkin dia sadar kalau gue ini gak biasa tapi keras kepala bilang kalau semuanya biasa aja.

Jongin di depan, shirtless. Dia mau diving. Tapi di pulau. Di tepi pantai pulaunya.

Dia minta temenin gue, oh ya, kita lagi piknik sama keluarga dia. Dia ngajak gue, ditambah Bunda nya Jongin maksa gue ikut, kayaknya Jongin cerita soal gue ke Bunda nya. Makanya Bunda nya turun tangan bantu dia.

Gue disini, duduk aja. Gak mau deket-deket dia.

 Gak mau deket-deket dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suzy"Dia manggil gue. Dan gue masih tetap dengan posisi gue di beberapa menit yang lalu.

"Suzy"Panggilnya lagi. Dan tetap, gue akan tetap keras kepala.

"Kalau dipanggil harus jawab, Suzy"Terserah. Mau lo bilang apa juga. Diamnya gue seminggu ini juga lo tetep gak mau jujur.

"Selestia Suzy Assyifa, liat gue!"Gue membeku seketika. Ketika dia manggil nama panjang gue dengan lengkap, di tambah suara merintahnya itu. Ini adalah tahap dia udah di ujung batas kesabaran ketika menghadapi gue yang begini.

Akhirnya gue menaruh ponsel gue dan melihatnya, dengan tatapan datar.

"Kenapa?"Tanya gue dengan nada yang sangat datar.

"Harusnya gue yang tanya, lo kenapa?. Semingguan ini lo kenapa?"Oh, sadar juga dia ternyata.

"Gue gak kenapa-napa, Adhyaksa."Gue menatapnya tajam.

Kemudian tatapan nya melunak dan menjadi lebih lembut.

"Suzy, lo kenapa?. Lo mau apa?"

Gue natap dia. Nafas gue gak beraturan. Gue marah.

"Lo tanya gue mau apa?, masuk ke dalam air laut. Disini, sekarang juga. Ambil bintang laut terus bawa ke depan gue, sekarang."Ok, ini lumayan gila. Gue juga sadar. Tapi efek marah nya gue, perintah itu keluar secara impulsif.

Jongin diam. Jelas. Laut lepas lumayan dingin. Mungkin kalau hanya di perairan pantainya gak terlalu dingin. Tapi gue, tadi bilang, mau disini, sekarang. Dan gue minta dia bawa bintang laut. Ok, bintang laut binatang kesukaan gue. Srsly, kalau Jongin gak mau, gue juga gak apa-apa, gue lega. Walau mungkin akan ada rasa kecewa, karna dia gak mau. Tapi dia gak mau masuk ke air adalah lebih baik.

"Oke"Gue terdiam. Dia serius.

"Tunggu disini, gue ambil buat lo."Kemudian dia berjalan ke arah awak kapal dan membuat gue secara gak langsung jadi nge-blank.

Gue melihat dia tampak berdebat sedikit dengan awak kapal. Gue tau, awak kapal juga gak bodoh untuk tau laut sedang dingin-dingin nya. Gue aja yang bodoh.

Jelas awak kapal gak ngizinin dia untuk turun disini. Awak kapal gak bakal mau tanggung jawab kalau dia kenapa-napa. Dan gue benci untuk jadi bodoh dengan hanya diam berpangku tangan disini.

"Jongin"Lirih gue. Kenapa suara gue malah keluar sedikit. Ayo Assyifa, keluarin suara lo lebih keras buat nyegah dia turun.

"Jongin!"Ujar gue dengan lantang cukup untuk buat dia menoleh cepat kearah gue.

Gue pun menghampiri dia dan menyeretnya ke tempat gue tadi.

"Gak usah turun. Disini aja. Jangan jadi bodoh cuma buat kabulin permintaan bodoh gue."Ujar gue cepet. Kesel juga karna dia bener lakuin itu.

"Oke, gue gak bakal turun."Kemudian gue beralih menatap ke arah laut lepas. Jongin, ayo lebih peka gue ini kenapa. Gue gak tau kenapa gue sebodoh ini dengan diamin lo selama ini. Maaf ego gue lebih tinggi.

boyfie materials; Jongin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang