💐n i n t e e n

385 61 6
                                    

[ Warning!¡ ]
Under rated diharapkan kebijakannya dalam membaca bagian ini:')

Seminggu setelah ukk selesai. Gue dan Jongin memutuskan untuk pergi berlibur, berdua.

Nginep loh anjai di pulau. Gue bingung sih, kok dia sebegitu hebatnya ya bisa ngeyakinin orang tua gue.

Dan sekarang hari pertama sejak gue membuka mata di pagi hari setelah kemarin sampai di hotel, di pulau Jeju ini.

Terus ini yang bikin gue paling gak kuat. Kita tidur sekamar berdua.

Kenapa bisa?, gue juga heran awalnya. Tapi setelah dia bilang kalau hotel ini punya pamannya dan udah diatur, gue ngerti. Si Jongin ini, pinter juga ya.

Irit ongkos. Walaupun gue harus deg degan semaleman saat kia tidur seranjang pula.

Seriusan anjai tidur seranjang kita. Tapi ya gak ngapa ngapain dong. Anjai sangat kalo gue melakukan yang tidak tidak. Sekolah gue masih satu tahun lagi, dan gue gak bodoh buat ngelakuin hal bodoh macam itu sekarang ini.

Sesaat setelah gue membuka mata, gue langsung disuguhkan pemandangan ini.

Sesaat setelah gue membuka mata, gue langsung disuguhkan pemandangan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyenyak banget tidurnya?"Tanya dia dengan alis tertekuk sedikit.

Gue gak menjawab pertanyaan dia dan malah sibuk dengan acara mari-bergelung-dengan-selimut-lalu-tidur-lagi.

Gue menutup mata gue lagi. Dan kemudian gue merasakan kedua kelopak mata gue yang dikecup oleh dia. Ya iya dia, siapa lagi.

"Ayo bangun, udah dicium juga"Kemudian gue merasakan dia yang mengalungkan kedua tangannya di perut gue sambil menarik tubuh gue lebih mendekat ke dia.

Gue membuka mata gue sedikit, mengintip wajahnya yang gak berjarak sama sekali.

Kemudian gue menutup mata gue lagi. Tapi setelah itu yang gue rasakan adalah sapuan lembut di bibir gue.

Dia melumat bibir gue pelan sambil mengusap usap bahu gue lembut.

Gue hanya masa bodo dan tetap terdiam. Sampai dia mulai menciumi seluruh wajah gue. Dan gue merasakan risih, karna ini gak biasanya.

Gue melepaskan ciuman dia dari bibir gue setelah dia mulai melumat bibir gue lagi.

"Ngapain sih?"Gue mulai melonggarkan pelukan kita.

"Aku kangen sama kamu"Kemudian dia memeluk gue erat lagi. Woi ah gila, ini dia lagi anu ya?, yang anak cowo cowo gitu tuh.

"Aku sayang sama kamu" Kemudian dia menelusupkan wajahnya di leher gue dan mulai mengecupi leher gue.

"Eh anjai, gue bilangin ayah sama ibu gue lo ya?. Awas aja kalo malah lanjut kemana mana. Udah berenti deh, nanti lo malah bergairah anjai"Gue menjauhkan leher gue dari wajah dia dan bangkit untuk duduk.

Kemudian dia yang ikut duduk dan menyandarkan kepalanya di bahu gue.

"Lanjut kemana mana apaan sih. Gue bangunin lo tuh barusan. Biar melek semelek meleknya. Dua jam gue bangunin lo pake segala cara gak mempan. Udah jam 9 nih"Gue membelalakan mata gue dan melihat jam dinding di kamar kita.

Wah gila, ini gue tidurnya nyenyak banget apa.

"Gue laper. Mau minta bikinin sarapan. Lo lama banget bangunnya, gue sampe kelar mandi juga lo belom bangun. Sampe gue inget otak lo kan kotor, yaudah pake cara itu aja"

Gue menatap dia datar. Dan menabok wajahnya dengan bantal.

"Cari makan sendiri sana!"

boyfie materials; Jongin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang