Jongin menatap postingan foto pacarnya semenit yang lalu. Dengan caption yang entah mengapa menurutnya terasa sangat menyedihkan.
Akhirnya ia menelpon pacarnya itu.
"Hal--"
"Halo Jongin!, hehe"Belum sempat Jongin menyelesaikan sapaannya, interupsi Suzy sudah lebih dulu menyambarnya.
Jongin menghela nafas pelan.
"Jongin?, lo masih disana kan?"Tanya Suzy di ujung telepon.
"Kenapa sih Zy?"Tanya Jongin balik dengan nada gusar.
"Apanya?"Tanya Suzy bingung.
"Kenapa posting foto itu sama caption itu?, lo disana masih sendiri?"Tanya Jongin lagi. Suzy membalasnya dengan dehaman pelan.
"Gue kan lagi habede Jong. Masa gak ngucapin sama diri gue sendiri sih. Ayah sama Ibu lagi pergi keluar kota. Jinyoung mah, mana inget sih sama ultah gue. Dan lo, lo kan gamau jadi yang pertama. Maunya terakhir"Suara Suzy makin kecil sampai di akhir.
"Tapi, kayaknya lo gak bakal ngucapin ke gue kalau gak ada yang pertama, dan lo gak bakal jadi yang terakhir. Jadi, seenggaknya gue ngucapin buat gue sendiri. Kemudian lo ucapin ke gue deh."
Jongin terdiam.
"Bukannya gue gak mau jadi yang pertama--"
"Iya iya gapapa. Yang penting nanti lo ngucapin kan?, gapapa kok. Eh, nanti ya gue laper nih pengen makan kuenya. Lo kalo mau, ke rumah gue aja Jong. Gue juga sendirian nih, temenin kek"Suzy merajuk di kata terakhirnya. Membuat sedikit ujung bibir Jongin tertarik hingga membentuk senyum kecil.
Kemudian sambungan terputus.
Jongin menyambar kunci motornya dan menuju rumah Suzy.
Ia tidak lagi mengetuk pintunya. Ia fikir ia akan memberi Suzy kejutan?.
Tapi ternyata, Suzy yang memberinya kejutan.
Saat baru sampai di belokan ruang tamu Suzy. Ia sudah melihat kekasihnya itu menatapnya sambil tersenyum manis, walaupun wajahnya sudah bersih dari make up.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lama amat deh kesininya, udah ditungguin dari tadi juga".Kemudian Suzy tersenyum-senyum.
