"Bantu aku membuat kopi. Aku ingin belajar darimu."
"Hei culun, belajar berapa kalipun kau tidak akan pernah bisa membuat kopi dengan rasa yang aku buat."
"Kau meremehkanku rupanya. Lihat sampai kau bertekuk lutut mencium kakiku."
Gadis berkacamata dengan rambut yang dikepang dua atau sering dipanggil gadis culun tidak membuatnya menyerah untuk membuat kopi jauh lebih enak dibanding pria disampingnya yang selalu menghinanya.
"Tara.. Kopi yang sudah ke-10 aku buat sudah jadi. Min Ah-ah.. Cobalah kopinya. Yong Hwa, kau juga harus meminumnya. Aku membuat dua gelas." ujar gadis culun itu dengan cerianya sambil memberi dua gelas di meja.
Ia duduk dihadapan Min Ah dan Yong Hwa. Berharap kopinya lebih lezat dibanding buatan Yong Hwa.
Surrp..
Mereka berdua mencoba kopinya. Wajah mereka berdua berubah menahan diri untuk tidak mengatakan hal kejam yang menyakiti gadis culun itu.
"Ekhmm.. Shin Hye-ah.. Nama kopinya apa?" Min Ah membuka suara.
Ia melihat ada campuran susu, tapi kenapa rasanya jadi aneh begini.
"Hmm.. Bagaimana kalau namanya Latte Chocolate?"
Yong Hwa menepuk dahinya. Apanya yang chocolate? Kopinya bahkan tak ada rasa chocolatenya.
"Hya! Kopi ini bah-" Min Ah segera menghentikan lanjutan Yong Hwa. Ia tak ingin pertemanan yang baru dijalinnya dengan gadis ini membuat semuanya hancur hanya karena kata-kata kasar Yong Hwa.
"Apa.. Kopinya tidak enak? Maafkan aku. Aku hanya ingin bekerja disini membantu kalian. Karena berkat kalian membantuku di gang. Jadi aku harus membalas kebaikan kalian." ujarnya kecewa.
Shin Hye menundukkan kepala merasa bersalah dengan tindakannya yang membuat Cafe tempat mereka bekerja jadi sedikit berantakan.
"Hah.. Bukan seperti itu Shin Hye-ah. Kau menambahkan bahan apa di kopinya?" Min Ah berusaha membuat Shin Hye nyaman dengannya. Ia ingin memulai pertemanan yang baik dengan Shin Hye.
"Aku menambahkan susu, cairan chocolate, biji kopi, dan air. Aku tidak menambahkan gula sebab aku rasa sudah manis jika ada susu." jelasnya semangat.
"Kau menambahkan susu hanya satu sendok?" tanya Min Ah.
"Iya. Kan sudah ada chocolate pasti manis kan."
"Shin Hye-ah.. Begini. Susu itu harus satu cangkir kecil yang tersedia di alatnya itu. Tidak memakai sendok. Rasanya tidak manis. Dan coklatnya juga, secangkir kecil. Kopinya rasanya benar-benar hambar. Dan terlalu cair karena kebanyakan air." jelasnya lembut.
"Yang intinya kau tidak cocok menjadi barista, oke. Kau boleh mencari pekerjaan lain." setelah mengatakan kata pedis itu Yong Hwa pergi meninggalkan mereka berdua yang duduk di kursi pelanggan.
"Pria itu tidak punya hati. Selalu saja mengeluarkan kata-kata yang jahat dimulut dowernya itu." celutuknya kesal.
KEMBALI KEMASA SEKARANG.
"Hahaha.. Aku ingat dulu, Yong Hwa yang pria dingin. Rupanya baik saat berteman lama dengannya."
"Aku kan sudah mengatakan sebelumnya Yong Hwa itu baik jika kau sudah kenal dia."
"Hmm.. Kau benar Min Ah-ah."
"Tidak di dalam, diluarpun kalian masih saja membicarakanku. Mulut kalian itu perlu di selotip biar tidak membuatku tersedak karena membicarakanku."

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
RomanceMelupakanmu? Aku selalu berfikir 'akankah Aku bisa melupakanmu dengan cepat?' Didunia Ini mungkin hanya Aku yang paling tahu rasa itu, rasa bagaimana orang yang kau suka tidak pernah melihatmu, malah menyukai orang lain. Kedengarannya lucu, Aku mas...