Sedang tahap editing karena baru balik setelah hiatus satu tahun, akan ada pembaruan nama tokoh, cast dan lainnya. [Tidak ada pengubahan alur cerita]
"You're my sunshine in the rain when it's pouring"
Ini bukanlah kisah cinta seorang pelajar yang be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak lama lagi pelukan paling lapang akan aku dapatkan, tempat dimana aku bisa menuangkan segala keluh kesah terhadap sukarnya kehidupan. -Daisyara-
"Dais ka-
"Nathann! "
Seketika Daisyara menghentikan kata katanya dan menegang saat ada yang meneriakkan identitas lawan bicara nya itu.
Suaranya ga asing lagi deh
Daisyara terkesiap melihat pria dihadapannya seraya meremas kuat piyama merah muda yang ia kenakan. Jantungnya berdegup kencang tak karuan. Rasanya bumi telah berubah menjadi titik kecil yang mengakhiri sebuah kalimat. Sangat kecil.
"Nyokap lo nyariin." Ucap Reihan datar sambil menyisipkan tangannya ke dalam saku celana.
Gadis itu masih bungkam. Tak tau harus bertingkah apa.
"Lah? Nyokap gua belom balik? Parah bakal ngamuk nih pasti. Yodah gua cabut ya Rei." seru Nathan sambil menepuk bahu Reihan sebelum meninggalkan kesunyian diantara dua manusia lainnya.
Reihan melangkah santai dan mendaratkan tubuh atlestisnya di sofa sambil menaikkan kakinya sehingga ia dalam posisi tertidur. Tak terima, Daisyara terpaksa memulai pembicaraan.
"Eh lo senior galak di toilet itu kan?! enak aja main masuk kamar orang! Lagian ngapain sih lo disini?" Protes Daisyara menyiratkan penolakan.
Reihan masih bergeming. Stay cool, tenang dan kalem.
Fine, selain sariawan dia tuli juga batin Daisyara.
"Hellooo? Lo masih bisaa denger gue kan?! " ucap Daisyara dengan memetik jari di depan wajah Reihan beberapa kali untuk menyadarkan lawan bicaranya.
"Harusnya gua yang tanya. Lo ngapain disini?!" tanya Reihan datar namun tegas.
Nichol yang mendengar sebuah perdebatan kecil sedang berlangsung, segera keluar kamar dan di susul oleh Sonya.
"Reihan? Dari mana saja kamu?" tanya Nichol memandang Reihan.
Reihan tidak menjawab. Daisyara memandang heran Nichol dan Reihan secara bergantian.
Jadi dia.....
Nichol menghela napas pasrah. "Daisyara, kenalkan ini Reihan. Dia yang akan menjaga kamu kedepannya sebagai kakak laki laki kamu." Jelas Nichol penuh pengertian.
Untuk kesekian kalinya Daisyara membeku dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat. Sedangkan Reihan? Wajahnya tetap datar. Tak ada ekspresi kaget, marah, sedih, senang yang menghiasi wajah tampannya.
Apa dia udah tau kali ya? Tapi kalo udah kenapa dia gak berontak sama sekali? Atau dia di sogok ayahnya? Ih apaan sih Ra! Ia kembali membatin.
"Baiklah, berhubung ini sudah larut malam, sebaiknya kalian tidur."
Reihan tetap diam. Tatapannya yang kosong dan lurus kedepan membuat Nicholl mengehela napas kasar.