The beginning #6

47 9 7
                                    

Aku hanya minta, jagalah dirimu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya minta, jagalah dirimu sendiri. Dan jangan sampai segores lukapun menghiasi kulit cerah nan indahmu. Bukankah itu permintaan yang sederhana?
-Reihan-

Semburat cahaya menerobos celah-celah kamar Daisyara. Alih-alih bangun, ia malah menarik selimutnya sehingga cahaya pagi ini kalah dengan tebalnya tameng kehangatan yang membalut tubuh mungilnya. Suara ketukan pintu dan tuturan cemas ibunya menyambut hari pertamanya di kehidupan barunya pula.

"Sayang, kamu sudah selesai prepare kan? 15 menit lagi kamu berangkat sekolah sama Reihan."

Bangkit dari zona nyaman, memutar kunci dan menyurutkan handle pintu. Gadis berambut singa itu menatap ibunya yang kini keheranan karena anak tunggalnya ini sama sekali belum bersiap diri.

"Loh? Kamu baru bangun?." tanya Sonya heran.

"Mama kok ga bangunin Ara sihh?!."

"Mama kira tadi kamu udah di kamar mandi. Lagian pintunya ngapain pake dikunci segala? Udah sana siap-siap Reihan udah nunggu di depan. "

Secepat cahaya, Daisyara menuju kamar mandi terdekat, tentu saja di dalam kamarnya. Tak lupa meyambar handuk merah muda bermotif kelinci yang tergantung rapi di belakang pintu.

Setelah melakukan sebuah eksperimen di kamar mandi, Daisyara keluar dengan langkah setengah berlari dan bersiap diri. Lebih-lebih lagi semalam ia lupa mengemas tasnya, sehingga membuat jantung gadis itu terasa berdebar dua kali lipat dari biasanya. Sesekali matanya melirik jam putih susu dengan hiasan manik manik disekekelilingnya yang setia menghiasi pergelangan tangan Daisyara.

20 menit telah berlalu. Akhirnya Daisyara muncul dari balik pintu. Menuruni tiap-tiap anak tangga dengan langkah tergesa membuatnya tergelincir dan luka baru kini telah menempati lututnya. Seruan cemas dari Sonya telah terdengar, namun tetap saja gadis itu tak mengubah tempo langkahnya.

"Sayang, kamu gapapa?!"

"Ihh mama, Ara gapapa. Udah yaa mau berangkat sekolah. Dahhh! Ara sayang mama!"

Usai berpamitan, Daisyara meyambar roti tawar berisikan selai coklat yang telah tersedia di meja makan. Nichol yang melihat kejadian itu hanya bisa menggeleng heran akan tingkah anak gadisnya itu. Langkah Daisyara sekarang tertuju pada garase depan rumah ini. Dengan sukacita Daisyara mendaratkan bokongnya di jok depan mobil sehingga membuat sang pemilik mematung keheranan.

"Ayok kak! Berangkat school!" Gadis itu berseru.

Reihan setia menatap kedatangan gadis yang tak diharapkan kehadirannya ini. Sempat terjadi perdebatan kecil diantara mereka. Namun Daisyara tetaplah Daisyara. Tetap berceloteh sampai apa yang ia inginkan terpenuhi.

Sekarang mereka telah menyusuri jalan menuju AHS. Entah mengapa, namun Daisyara merasa kecepatan mobil ini semakin kencang.

"Lah kok! Lah kok makin cepet?! Pelanin dikit napa si!"

AFFECTION [Edit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang