Sedang tahap editing karena baru balik setelah hiatus satu tahun, akan ada pembaruan nama tokoh, cast dan lainnya. [Tidak ada pengubahan alur cerita]
"You're my sunshine in the rain when it's pouring"
Ini bukanlah kisah cinta seorang pelajar yang be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hi life! Stop breaking me please. -Daisyara-
-------------------🔥
Daisyara.
Ya itu suara Daisyara!
Reihan mengambil langkah panjang. Hingga langkahnya terhenti di depan pintu toilet wanita yang tertutup rapat.
BRAAAKKK!
Pintu berhasil terbuka dengan satu dorongan dari Reihan. Entah pemandangan apa yang ia lihat sekarang, semua bungkam.
Namun salah satu dari mereka yang bernama Angel, si rambut blonde menghampiri Reihan dengan wajah sedih yang terkesan dibuat buat.
"Reihannn ade kamu jahat bangeeeet. Dia dorong dorong aku. Padahal aku ga sengaja nginjek lantai yang lagi dia bersihin." Ucapnya lirih nan manja seolah olah ia adalah seorang korban.
Reihan tak menjawab, hanya memandang lurus kedepan.
"Iya Rei! Adik lo aja begini, gimana nyokapnya ya. Ga cocok tuh sama bokap lo. " celetuk Luna. Si rambut ombre. Tentu saja satu populasi dengan Angel.
"Pake pelet kali tuh nyokap dia. Hahahahahh....." ejek gadis berambut sebahu bertampang sangar. Namanya Rani.
"Gausah akting jadi korban deh kak, Dan ya gausah ba-
"Berisik! Disini sekolah, lo itu ade kelas! Sopan sama senior, dan lo ga ada hubungan apapun sama gua." Sentakan itu kembali mengingatkannya saat pertama kali bertemu Reihan.
Entahlah, Reihan masih merasa benci kepada gadis itu. Jika ditanya alasannya, Reihan pun tak yakin mengapa. Namun yang pasti ketika melihat wajahnya, Reihan merasa luka lama itu kembali terbuka.
"Rei? " Ucap Daisyara lirih. Matanya merah, dadanya kembang kempis, hatinya pun kini teriris tipis-tipis. Sangat perih. Tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Reihan. Ia berharap kedatangan Reihan adalah penyelamat baginya. Pahlawan disaat dirinya sedang berperang dengan kejamnya kehidupan. Namun kini semua jauh berbeda dari harapan Daisyara sendiri.
"Apa?! Lo ga terima?!" Sentak Reihan tak henti-henti kepada Daisyara. Ia pun sempat menatap seluruh manusia yang ada disini lalu melangkah pergi begitu saja.
Semua pandangan tertuju pada punggung Reihan. Menatap kepergiannya. Meninggalkan rasa kebencian di benak gadis malang yang sedang berusaha tetap berdiri tegak.
"Mampus tuh!" ejek Rani sambil mendorong tubuh mungil Daisyara sehingga punggungnya menghantam tembok yang kokoh.
"Nih terima nih karna lo udah berani sama gue!" ucap Angel sadis sambil menyiram air yang ia bawa kepada Daisyara.
"Dasar jalang! Hahahahaha.... " mereka semua tertawa atas lelucon yang dilontarkan oleh Luna. Tak ada unsur lucu sama sekali, namun memiliki kepuasan tersendiri bagi mereka.