Unstable?#9

43 4 0
                                    

Senyuman mu jauh lebih berharga dari pada pabrik coklat di seluruh dunia-Daisyara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyuman mu jauh lebih berharga dari pada pabrik coklat di seluruh dunia
-Daisyara

"AAAAAA HELP! BE WARE ADA GORILA NGAMUK!"

Daisyara melimpahkan sisa tenaganya dengan berlari di koridor sekolah. Sangatlah penting bertahan hidup dari amukan gorila yang tengah mengejarnya. Orang- orang di sekitarnya pun hanya bisa menggelengkan kepala karena perilaku gadis tak tau malu yang baru saja melintas. Mereka yakin berjuta-juta persen tidak akan ada gorila yang berani memijakkan kakinya di Atmadja High School selama kepala mengkilat Pak Satpam masih bisa memantulkan cahaya dan memberikan efek pada mata si Gorila.

"Woiii Bocah! Balikin cilok gueeee!"
Di sisi lain, 'jelmaan' gorila mengejar mangsanya dengan emosi berapi-api.

Gadis yang di tetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini bersembunyi di balik dinding koridor sambil sesekali mengintip Cio yang kebingungan mencari-cari kekasih tercintanya tengah berada di tangan Daisyara, cilok.

Saat asik membuka bungkusan cilok dengan giginya, Daisyara mematung karena suara Cio semakin tertangkap jelas oleh indra pendengarannya.

Sedetik kemudian, sosok pria dengan kaca mata minus bertengger di matanya menutupi tubuh mungil Daisyara.

"E-ehh ngap-

"Ssst!" Pria tak diketahui identitasnya oleh Daisyara berdesis sambil menaruh jari telunjuknya tepat di depan bibir tipis merah mudanya.

Setelah Cio melintasi belokan koridor dengan amarah yang semakin memuncak karena hilangnya jejak si korban, Daisyara menghela napas lega karena bahu lebar pria di hadapannya saat ini sangatlah membantu. Cepat cepat keduanya kembali memberi jarak satu sama lain.

Daisyara merasa tubuhnya semakin kaku, bahkan hawa di sekitarnya terasa lebih panas. Mungkin efek menghindari gorila tadi dengan berlari.

Pria manis itu tersenyum tipis.

"Umm, makasih ya k-kak?" Ucap Daisyara girang dengan senyum yang terkesan kikuk.

"Hmm, iya sama sama." Ucap cowok itu sambil mengusap tengkuknya canggung.

Anjirrr, suaranya kaya Taehyung! Gadis itu membatin dengan kecepatan jantung yang semakin tak berirama.

Daisyara mengamati wajah pria itu dengan seksama. "E-em kakak kelas k-kan?" Walaupun Daisyara juga terbilang baru disini, namun ia kenal betul wajah orang yang ia temui secara langsung, dari cara berinteraksi membuat siapa saja akrab jika bertemu dengannya. Namun, pria satu ini masih asing untuk matanya.

"Muka gua asing banget ya? Hahaha, Gua seangkatan sama lo." Pria itu tertawa garing tapi suaranya yang berat membuatnya lebih terkesan seksi. Berbeda dengan Reihan, senyum aja 'hampir' ga pernah gimana mau ketawa. Tapi setidaknya Daisyara pernah melihat Reihan tersenyum, di dalam mimpi.

"Hehehe engga gitu juga, emm Daisyara!" Ucap gadis itu sambil mengulurkan tangan kanannya hendak berkenalan.

"Cakra Dirgantara. Panggil aja Cakra,"

AFFECTION [Edit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang