Yang nggak suka crack pair bisa pergi.
.
.
"Kenapa, Bass?" tanya Godt.
Pemuda imut di hadapannya diam. "Aku bosan P'."
Godt menggebrak meja di depannya. "Itu bukan alasan."
"Kamu terlalu baik untukku."
"Munafik."
"Aku sudah punya orang lain yang aku sukai."
"Bohong."
Bass menghela nafas. "Apa begitu susahnya aku memutuskanmu, P'?" tanya Bass.
"Ya." Godt menjawab dengan tegas. "Aku tidak ingin berpisah denganmu, Bass."
"Aku tidak tahan Tuan Muda Itthipat!" seru Bass membentak. "Aku tidak nyaman dengan sifat glamour dan elegan hidupmu itu!"
"Sebelumnya kamu tidak pernah protes! Ada apa ini? Apa si kurang ajar itu telah mencuci otakmu?!" balas Godt membentak.
Suasana semakin memanas dengan kedua kubu yang saling menarik pita suaranya.
"Siapa yang kamu sebut kurang ajar, heh?"
"Tentu saja orang yang tidak berpendidikan yang telah mencuci isi kepalamu sehingga berpikiran agar kita bisa putus!"
"Ow. Maafkan saja bila dia kurang ajar! Tapi ingat! Aku juga lahir dari kalangan mereka! Artinya secara tidak langsung kau menuduhku kurang ajar juga!!" Bass semakin emosi.
"B-bukan seperti itu Bass..." Godt kehilangan kata-kata.
"Aku tidak mau mendengarkan semua argumenmu, tuan muda. Maafkan isi kepalaku yang sudah tercuci oleh si kurang ajar itu." Bass bangkit.
"Tunggu, Bass." Godt mencekal pergelangan tangan Bass. "Kamu tidak bisa memutuskan begitu saja."
"Aku tidak bisa memutuskan? Lalu siapa yang bisa? Tuan muda di hadapanku? Egois!" Bass menghentakkan tangannya.
"Aku memang egois Bass. J-jangan tinggalkan aku..." Suara Godt tercekat.
"Maaf, tuan muda. Aku tidak bisa terus bersamamu. Kita terlalu berbeda."
"Tidak bisakah perbedaan itu yang membuat kita saling melengkapi?" tanya Godt setengah berteriak.
"Bisakah kamu tidak terlalu tinggi bermimpi? Jatuh itu sakit," balas Bass.
"Aku tidak ingin jatuh."
"Kalau begitu jangan mencintaiku. Aku tidak bisa menerimanya."
"B-B-Ba... ss..."
"Lihat, menyebutkan namaku saja tidak bisa. Jangan pernah berpikir untuk memilikiku selamanya Godt. Burung yang bebas tidak akan pernah ingin dikurung. Meskipun di sangkar emas sekalipun."
Kali ini Bass benar-benar pergi. Bahkan sebelum tangan Godt sempat menggapainya.
"Apa salahku Bass?" Godt menunduk. "Apa tanganku kurang panjang untuk meraihmu?" Godt memandang kedua tangannya. "Apa kakiku kurang kuat untuk menghampirimu?" Kali ini ditatapnya sepatu pantofelnya. "Apa hatiku kurang luas untuk menerima cintamu?"
Godt benar-benar frustasi. Dia membanting apa saja yang di depannya. Vas bunga cantik sudah menjadi kepingan. Kaki kursi telah patah. Busa sofa keluar berhamburan dengan per yang mencuat. Lemari roboh. Meja terbelah. Singkatnya pecah.
"Aaarggghhh!!!" Godt berteriak.
Jangan tanya seperti apa kondisinya. Kemeja putih yang dipakainya sudah ternodai bercak merah, darahnya sendiri. Rambutnya tidak tertata. Pakaian mulai koyak.
Menyedihkan.
.
.
Empat bulan berlalu.
Godt Itthipat hanyalah seperti manekin bernyawa. Tampan, tapi dingin, tidak memiliki ekspresi. Auranya selalu gelap.
Siapa yang menyangka bahwa lima bulan sebelumnya, Godt Itthipat selalu tersenyum jika melihat kucing? Karena sekarang, bahkan melihat kucing saja dia seperti melihat hantu. Seperti tidak ada apa-apa di depannya. Wajahnya datar.
Bahkan sesekalipun dia tidak pernah tersenyum. Dengan relasi bisnisnya sekalipun.
Sepertinya ah— Bass sudah membawa separuh jiwa pemuda itu lari.
Dan yang tertinggal disini adalah raga kosong, dengan pemikiran-pemikiran kunonya tentang bisnis.
Godt yang sekarang bahkan hanya menganggap orang sebagai boneka penghasil uang. Lupakan Tuan Muda Itthipat yang ramah. Jangan bayangkan senyuman Tuan Muda Itthipat. Bermimpilah Tuan Muda Itthipat berbaik hati.
Karena itu tidak akan pernah terjadi. Bahkan garis-garis senyuman tidak ada di wajah pemuda itu. Kaku. Stoic.
.
.
Tedzuku~
Jember
Selasa, 20 Mar 2018
23.30
YOU ARE READING
Nani? [2Moons crack pair]
Random[HIATUS] Bagaimana jika tuan muda Itthipat tiba-tiba diputuskan oleh tunangan manisnya? Bass itu sudah memiliki separuh jiwa Godt. Tapi, dengan mudahnya Bass memutuskan hubungannya dengan Godt. Godt yang awalnya lembut berubah menjadi kaku. Bagaika...