#3

489 71 18
                                    

Apa perlu gue ingetkan sekali lagi? Kalau yang nggak suka crack pair, lebih baik menyingkir. No comment 'bout officials pair.

.

.

Tee berjalan mondar-mandir di depan pintu apartemennya. Ralat. Maksudnya apartemennya dengan Copter.

Berkali-kali Tee menatap jam dan ke arah luar bergantian. Wajahnya cemas luar biasa. Gigi serinya mengigit-gigit bibir bawahnya tidak sabar.

Begitu gendang telinganya menangkap suara, kepala Tee pasti otomatis menoleh.

"Ck." Decaknya untuk yang kesekian kalinya.

"Tee..." sebuah suara langsung membuat badan Tee berputar ke arah sumber suara.

"Cop!" seru Tee. Histeris? Iya. "Kamu tidak apa-apa?" tanyanya terburu.

Copter menggeleng.

Tee memegang pipi Copter. Dingin. Tee amat sangat cemas. Kira-kira sudah berapa lama Copter-nya di luar?

"Apa kamu bertemu dengan aura...?" Tee tidak berani melanjutkan kata-katanya.

"Mm... ya tadi..." Belum sempat Copter menyelesaikan kalimatnya, Tee sudah memeluknya.

"Jangan takut, oke. Aku bersamamu." Meskipun Tee yang mengucapkan kata-kata itu, tapi nyatanya tubuh Tee-lah yang bergetar.

"Tee... aku baik-baik saja..." kata Copter. Lihat? Malah ia menenangkan temannya itu.

"Benarkah?" tanya Tee tidak yakin.

"Ya, dan aku membawakanmu bunga." Copter menunjukkan bunga yang dibawanya. "Selamat Tee~."

Tee tersenyum. Rasa paniknya berkurang. "Aw, terima kasih Cop... kamu manis sekali..."

"Yep. Aku memang manis." Copter mengedipkan matanya narsis.

"Nakal." Tee mengacak rambut Copter.

Copter terkekeh. "Sekarang, dimana aku bisa mendapatkan cintaku?" tanyanya.

"Di depanmu!" jawab Tee.

Copter mencibir. Tee terbahak.

"Iya aku tahu. Gyoza kan? Ada di dalam. Tinggal kita panaskan."

"Yeey!" Copter bersorak seperti anak kecil. Dia lalu masuk ke apartemen mendahului Tee. Langkahnya riang menuju ruang makan.

"Mandi lah dulu. Air hangatnya sudah aku nyalakan," kata Tee.

Copter menggembungkan pipinya. "Tapi aku mau cintaku!"

"Aw, mana yang lebih kamu cintai? Aku atau gyoza?" tanya Tee.

"Tentu saja gyozaaa!" jawab Copter setengah berteriak bahkan tanpa ragu.

"Auch. Aku sedih sekarang," kata Tee dengan nada sedih. Tee menutup wajahnya pilu.

"Tapi aku juga suka Tee~" kata Copter cepat. "Kalau disuruh memilih..." Copter terlihat berpikir. "Aku akan memilih Tee!"

"Alasannya?" tanya Tee.

"Karena Tee bisa membuat gyoza! Tapi gyoza tidak bisa membuat Tee..."

Tee tertawa kencang. "Kamu lucu..." kata Tee setelah bisa mengendalikan tawanya. "Sekarang mandi sementara aku akan menghangatkan gyozanya oke?"

Copter mengangguk.

.

.

Tee sedang memanaskan gyoza terakhir di panci. Aroma bawang khas gyoza tercium.

Nani? [2Moons crack pair]Where stories live. Discover now