#5

334 55 8
                                    

Ting~

Suara bel yang terpasang di pintu.

"Selamat datang—-ah, N' Copter," sapa Tae ramah.

"Sawadhee krub, P'," balas Copter.

Tae menampilkan eye smilenya. "Silahkan duduk di sini dulu, saya akan menyiapkan teh."

Copter tersenyum dan duduk di tempat yang ditunjuk Tae. Pandangannya menyebar. Meneliti isi toko.

Pada kunjungan sebelumnya, Copter tidak terlalu memperhatikan dengan teliti. Tapi ketika diamati, ternyata Tae punya sense yang bagus dalam mengatur toko bunganya.

Bunga-bunga berbentuk bulat beraroma manis diatur tersusun rapi membentuk balon besar di sudut ruangan. Ditambah bunga bertangkai panjang berwarna pastel diatur acak namun apik di pinggir jendela.

Aroma manis bunga tercium, tidak kuat. Namun bisa membaur dengan apik bersama aroma harum dan lembut lainnya.

Ting~

Pintu terbuka. Otomatis pandangan Copter teralih pada siapa yang berdiri di pintu.

Seorang pemuda, berpenampilan kekinian, dengan rambut ber-highlight merah. Auranya... ungu... apa pemuda ini gemar berjudi?

"Is Darvid here?" tanya pemuda itu.

Copter mengedipkan mata. "Huh?"

Pemuda itu mengeluarkan handphone dari sakunya. Mengetikkan sesuatu disana, lalu menunjukkannya pada Copter.

Ada sebaris tulisan tertera.

"Ah, dia... ke dalam..." kata Copter menunjuk ke arah pintu menuju ruang dalam.

Pemuda itu mengetik lagi.

Anda siapa?

"Ah, saya ingin wawancara untuk bekerja disini." Copter menjawab dengan senyum kecil.

Pemuda itu menaikkan alisnya. Apa kamu pacarnya Tae Darvid?

Wajah Copter memerah. "B-bukan!" katanya menggeleng.

"Hmm..." Pemuda itu menggumam tidak jelas. Apa yang kamu suka dari Tae Darvid?

"A-aku baru bertemu dua kali dengannya..." kata Copter mengelak.

Nada bicaramu berbohong.

"Aku benar-benar bukan pacarnya."

Apa kamu menyukainya?

Copter terdiam. Apa dia menyukai Tae? Dia sendiri bingung. Yang jelas dia nyaman dengan aura Tae yang berwarna biru laut itu.

"N'Copter silahkan dinikmati tehnya..." Tae muncul dengan nampan berisi dua cangkir teh dan semangkuk biskuit lucu berbentuk burung.

"Yo, bro!" Pemuda itu menyapa Tae akrab.

"Kim?!" Tae membelalak. "Sedang apa kamu disini?"

Copter mengedipkan mata bingung. Apa yang sebenarnya terjadi disini?

"Apa aku tidak boleh mengunjungi saudaraku?" Kimmon balik bertanya.

"Bisa kamu berbicara dengan bahasa Thailand saja?" tanya Tae tidak nyaman dengan bahasa Amerika slang yang digunakan Kimmon.

"Krubb~"

Tae menghela nafas. "Abaikan saja dia, N' Cop. Silahkan..."

"Err... um..." Copter menganggum ragu.

Nani? [2Moons crack pair]Where stories live. Discover now