.
.
Pemuda manis itu mengedipkan matanya berkali-kali. Namun yang dilihatnya masih tidak mau pergi, lebih tepatnya tidak akan pernah menghilang. Sesekali ditariknya nafas panjang.
"Berat ya?" tanya pemuda chubby disampingnya.
Pemuda manis itu mengangguk.
Seorang pemuda lain menghampiri mereka. "Jangan biarkan mereka mencekikmu Cop," katanya lalu memegang tangan pemuda manis itu.
Pemuda manis itu, Copter namanya, tersenyum tipis. "Terima kasih, Tee," jawabnya. Matanya lalu menutup perlahan.
Tee duduk di samping Copter, menyandarkan kepala Copter ke bahunya. "Kali ini apa?"
"Masih abu-abu... keputus asaan..."
"Aku tidak bisa membayangkan jika aku memiliki kemampuan sepertimu," kata pemuda chubby di samping Copter. "Melihat aura seseorang... aw... itu mencekikku."
Copter terkekeh, tapi masih menutup mata.
"Kamu terlalu manja, Bass." Tee mencibir. "Aku bahkan heran bagaimana bisa tunanganmu menyukaimu."
Pemuda chubby itu, Bass, mendengus. "Ya, aku juga heran. Mungkin dia munafik."
"Katanya dia kaya, bagaimana mungkin akan munafik?" tanya Tee.
"Memangnya kalau kaya tidak boleh munafik?" Bass balik bertanya. "Atau mungkin dia masokis?"
"Hei, dia tunanganmu," kata Tee. "Kenapa menghina tunangan sendiri?"
Bass mendengus. "Kami sudah putus," jawabnya ketus.
Tee membelalak. "Putus? Kamu yakin? Dia memutuskanmu?"
"Aku yang memutuskannya. Itu sudah empat bulan yang lalu."
"Empat bulan yang lalu? Kenapa aku baru tahu sekarang."
"Empat bulan ini aku ke Indonesia jika kamu lupa. Aku harus mengurus permasalahan bisnisku disana."
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?"
"Kenapa kamu memutuskannya?"
"Bosan."
"Alasan macam apa itu?" tanya Tee menaikkan alisnya.
Copter membuka matanya. "Tee, jam dua belas kamu interview kan?" tanya Copter.
"Ah, iya. Sekarang sudah jam berapa?" tanya Tee.
"Sebelas lebih sepuluh," jawab Copter.
"Aku harus bersiap-siap."
"Sebenarnya kamu bisa bekerja di perusahaanku Tee, kenapa harus mencari interview?" tanya Bass kurang suka.
Tee tersenyum simpul. "Aku tidak mau merepotkan sahabatku."
"Aku tidak merasa direpotkan, Tee,"
Tee tidak menjawab. Hanya menepuk bahu Copter. Copter menegakkan tubuhnya, tidak lagi bersandar pada Tee. Tee bangkit dan pergi.
Copter menatap kepergian Tee. "Aku iri."
"Hm?" tanya Bass bingung.
"Aku iri," ulang Copter.
"Iri?"
"Ya," jawab Copter lalu menunduk. "Kamu dan Tee bisa bebas bekerja dimanapun, sementara aku..."
Bass menatap Copter prihatin.
"...aku bahkan tidak bisa berada di keramaian." Copter menghela nafas.

YOU ARE READING
Nani? [2Moons crack pair]
Acak[HIATUS] Bagaimana jika tuan muda Itthipat tiba-tiba diputuskan oleh tunangan manisnya? Bass itu sudah memiliki separuh jiwa Godt. Tapi, dengan mudahnya Bass memutuskan hubungannya dengan Godt. Godt yang awalnya lembut berubah menjadi kaku. Bagaika...