"Mampus! Sepatunya kena orang"ucap Luna tanpa melihat kebelakang.
Ia menengok kekanan dan kekiri.
Luna menghela napas dan membuangnya pelan dengan cepat Luna lari dengan hanya memakai satu sepatu yang masih menyangkut di kakinya.
"Kabur!!"teriak Luna selaya berlari cepat.
Ia berlari dengan cepat, sesekali ia merasa tidak nyaman dengan sepatu yg yang ia pakai sebelah.
Ia berhenti dari larinya, napas Luna tidak beraturan.
Ia masih menetralisir napasnya. Ia menengok kebelakang.
Luna membukukan badannya selaya memegang dadanya "sepertinya sudah jauh"ucap Luna sambil menoleh kebelakang.
"Lagian kenapa si tuh sepatu, segala kena orang. Untung aku langsung cepet-cepet kabur"
Luna terdiam sebentar.
"Dulu dah. Kalo itu sepatu kena kepala orang, terus orangnya amnesia atau gagar otak gimana? Nanti kaya sinetron-sinetron lagi yang judulnya 'aku gagar otak gara-gara sepatu melayang'atau 'kembalikan ingatanku wahay sepatu melayang' aishh ada-ada aja"ucap Luna kesal.
"Luna?"ucap seseorang dari belakang salaya menepuk bahu Luna.
Refleks Luna terkejut "astaga kakak! Bisa gak si bikin aku kaget"
"Lah lagian kenapa kamu disini?" Bastian melihat jam tanganya "dan jam segini?"
"Hehe aku abis nonton konser"ucap Luna cengar-cengir
Bastian menjewer telinga Luna hingga membuat Luna meringis kesakitan.
"Aduh.. Kakak sakit"ucap Luna memengang telinganya yang dijewer.
"Lagian kamu. Kemana-mana gak bilang kakak. Nanti kalo terjadia apa-apa gimana. Kakak juga yang repot"
"Kakak siapa si bawel banget?"batin Luna
"Mama sama papa nitip kamu sama kakak"
"Iyaiya udah dong ngomelin aku-nya, sakit nih telinga ku. Lepasin kek"
Bastian melepaskan jewerannya.
Luna memegang telinganya "lagian aku udah minta ijin nenek. Tadi aku mau ijin sama kakak, tapi kakaknya gak ada. Suruh siapa pagi-pagi udah gak ada di rumah"
"Yaudah. Kamu udah makan belum?"tanya Bastian.
Luna menggelengkan kepalanya.
"Yuk kita cari makan dulu. Kakak juga belum makan"
"Woo bilang aja kakak gak mau makan sendirian, segala nanya aku udah makan belum"ucap Luna mengoda kakanya.
"Terserah. Kamu mau makan atau engga. Lagian di rumah udah gak ada makanan"balas Bastian tanpa melihat ke Luna.
"Hehe iyaiya. Tapi bayarin yah"
"Bawel"ucap Bastian kesal.
Dengan cepat Luna mengandeng kakaknya "cuss kita makan.."
"Dulu deh"ucap Bastian.
"Apa lagi kak?"rengek Luna
Bastian melihat ke bawah, ia menatap adiknya itu "sepatu kamu sebelahnya lagi mana?"
Mata Luna membulat "hah! Sepatu?"
"Iya sepatu kamu mana?"
Luna mengaruk kepalanya yang tidak gatal "ahh. Itu.. Anu.."
"Kemana?"
"Ah. Sepatunya jebol, jadi aku buang"ucap Luna gugup.
Bastian menggelengkan kepalanya "kamu ya Lun. Suka banget buang-buang barang"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is My Idol (DO Kyungsoo) > END
Fanfiction[Revisi] "Walaupun negara kita berbeda tapi ingat langit kita sama, ketika aku merindukan mu aku akan melihat langit itu seperti sedang menatap mata kamu"~Luna "Aku mencintai mu, aku harap kita tidak akan berpisah"~Kyungsoo [MURNI PEMIKIRAN GUE SEND...