First Scane

1.2K 82 6
                                    

Alunan musik itu mengalun lembut, bahkan terasa menusuk bagi BanKe yang kini tengah menikmati minuman beralkohol disebuah bar.

Hampir setiap malam rutinitas itu berlangsung selama delapan tahun dan selama itu pula keempat sahabatnya begitu setia mendampingi. Tak membiarkan BanKe berakhir melakukan sesuatu yang konyol atau tak masuk akal.

"Hentikan BanKe, kau bisa kecanduan alkohol kalau seperti ini terus." Keluh Bong Cha, ia sudah tak tahan melihat sahabatnya menderita.

"Apa yang kau sesali ini tak akan mengubah segalanya." Won Bi menyerah. Ia harus melakukan sesuatu untuk menyadarkan sahabatnya.

"Won Bi benar, kalau kau kembali berjuang kurasa masih ada kesempatan untukmu mendapatkannya." Bae-A menepuk punggung itu.

"Aku selalu mencoba berpikir begitu. Tapi semuanya ternyata benar-benar menyakitkan. Semua sudah kulakukan. Aku bahkan menyewa sebanyak mungkin informan dan mencari tahu keberadaan Joon Hee, tapi manja cantik itu seakan hilang ditelan bumi." Ia menangis dalam hati.

Wajah itu nanar, pandangan itu terlihat begitu hampa, raut itu memperlihatkan kerinduan yang begitu dalam bahkan perjuangan memendam perasaan cintanya yang tak pernah berkurang sedikitpun.

"Kau begitu menyedihkan, BanKe. Tak bisakah kau melihat dirimu sendiri didepan cermin?" Yoon Be mencoba mengembalikan sahabatnya kepada kenyataan. "Mungkin Joon Hee disana berharap kau baik-baik saja." Tambahnya.

"Aku kehilangan sebagian jiwaku." Gumamnya. Mata itu menerawang, menyambut nanar yang menghampirinya.

●●●

Angin lembut seperti oasis yang mengisi hatinya yang sedang dilanda rindu. Joon Hee menikmati kesendirian disebuah taman dengan rangkaian pohon palm dan maple disetiap penjurunya.

Diabaikannya dedaunan yang jatuh mengotori rambut coklatnya yang dibiarkannya sedikit lebih panjang. Mata coklat itu menerawang menembus waktu. Sesekali menghela napas berat.

"Aku merindukanmu, Soo Hyuk." Gumamnya lirih.

Angin musim gugur kembali menerpanya, kini jauh lebih kencang, membuat blezer panjangnya bergerak indah. Ia termenung bersama kesendirian.

"Selalu dan mungkin selamanya begitu." Ia tersenyum, menenangkan gemuruh hatinya yang hampir tak mampu bertahan karena rindu.

"Tapi mungkin ini pilihan yang tepat." Joon Hee kembali menghela napas.

Ia sedikitpun tak pernah menyalahkan keputusan BanKe membiarkannya pergi karena Joon Hee tahu, pemuda itu ingin melindunginya. Menjauhkan dirinya dari semua hal.

"Tapi kau tak pernah bertanya padaku." Ia menatap sedih semburat sang waktu.

Disekanya setetes air mata yang luput dari tempatnya saat ia tak mampu menghentikannya untuk tak merembas keluar.

"Kuharap kau baik-baik saja disana, Soo Hyuk." Doanya dalam rindu.

MY FLOBOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang