14. Kejutan

459 64 4
                                    

"Appa tahu apa nama lengkapku?" Bisiknya. BanKe menggeleng.

"Baek Sung Gyu."

Hening, secepat itu pula jantung BanKe seolah berhenti berdetak. Tangannya bergetar hebat dan ia memengang besi pintu lemari, mencari kekuatan disana.

Dadanya terasa sesak, sesaat itu pula pandangannya penuh menatap Sung Gyu yang sedikitpun tak berkedip, menatap BanKe dengan sebuah senyuman.

"Baek?" BanKe terbata. "Baek Sung Gyu?" Lanjutnya. Sung Gyu mengangguk.

"Appa bisa melihatnya di buku nilai semesterku." Terangnya.

Tawa kecil terkejut BanKe terkembang, ia benar-benar dibuat tak mengerti sekarang. Semuanya terlalu rumit dan tak masuk akal baginya.

"Kau membuat appa tak mengerti, bocah." BanKe kembali berdiri tegak, membuka kembali lemari baju dengan tangan gemetar.

Otakknya tak lagi  mampu berpikir, diraihnya baju sembarangan dan benar saja baju itu sangat pas dengan dirinya. Ia memilih jeans hitam dan kaos kuning dan dalaman singlet putih.

Baginya ini terlalu kebetulan dan mengejutkan karena namja cantiknya membeli baju begitu banyak untuk ukuran yang pas dengannya.

"Aku harus meminta penjelasan darinya." Gumamnya dalam hati.

Dan untuk masalah Sung Gyu ia harus berkonsultasi dengan kakaknya, karena ia yakin meminta penjelasan dari Joon Hee tanpa membawa bukti akan membuat dirinya sendiri ditelanjangi.

Ia sangat tahu watak Joon Hee, ia tak ingin memberi namja cantik itu kesempatan membela diri jika ia sudah memiliki bukti untuk melakukan serangan balik.

"Sarapan sudah siap!" Teriak Joon Hee dari lantai bawah.

"Kami segera turun!" Teriak Sung Gyu.

Ia tersenyum, meninggalkan BanKe sendirian. Ia memang sengaja memberi sedikit klu kepada appa-nya setelah kebersamaan mereka dua hari kemaren. Sadar jika sang appa sedikit bodoh.

Sung Gyu yakin bahwa laki-laki itu mencintai eomma-nya, setelah apa yang ia lihat pagi ini dikala ia mendapati dua wajah yang begitu tenang dan damai dalam tidur mereka.

"Appa, aku ingin kau cepat kembali kepada kami." Batinnya, melangkah pergi.

Joon Hee memilih mandi dikamar dekat dapur, sembari menunggu BanKe dan Sung Gyu selesai dengan kegiatan mereka.

Dibasahi rambutnya dengan shampo, membersihkan tubuhnya sebersih mungkin. Meraih handuk setelah ia selesai.

Aroma vanilla memenuhi kamar mandi, Joon Hee mengenakan handuk kimono menaiki tangga, ia butuh baju sekarang ini.

Ditelannya ludah, berdiri dibibir pintu saat melihat BanKe duduk dengan kaki dilipat, duduk diatas pinggiran kasur. Tangan itu bahkan bersedekap, wajah itu terlihat sedikit dingin.

"Kenapa kau tak turun jika kau sudah selesai bersiap?"

Joon Hee melangkah masuk setelah ia yakin cukup mendapat kekuatan untuk menghadapi BanKe. Sikap itu seakan hendak mengadilinya.

"Aku menunggumu."

"Kau bisa menunggu dibawah, kurasa Sung Gyu sudah turun sekarang."

Joon Hee terlihat mulai memilih pakaian ganti, tangannya berakhir dengan kaos pendek warna nila dengan bawahan jeans selutut warna hijau lumut.

"Jelaskan padaku, kenapa kau menyimpan baju dengan ukuran yang pas denganku?" Mata itu menatap menyala-nyala.

"Hanya ingin saja." Terang Joon Hee, ia mengenakan bajunya dengan santai.

MY FLOBOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang