Waktu mengalir begitu saja dan sudah tidak terasa bahwa kandungan Joon Hee sudah menginjak umur 13 minggu dan namja cantik itu masih tetap sibuk dengan semua rutinitasnya. Dan ia baru saja selesai dengan operasi terakhirnya hari ini.
Ia terlihat sibuk mencuci tangannya, mengeringkannya dengan handuk kecil. Sesekali berbicara saat teman-teman dokter lainnya mengajaknya mengobrol.
"Apa kau akan makan siang?" Bong Cha menghampirinya. Ia baru saja selesai melepas pakaian operasinya.
"Hem, aku ingin galbitang dan mungkin beberapa sup lainnya?" Jawaban itu terdengar seperti sebuah pertanyaan yang sedang ragu-ragu.
Bong Cha mengerutkan alisnya dan sejurus kemudian membuka mulutnya, "Ah, aku tahu restoran mana yang harus kita datangi."
"Yang lain ikut tak masalah kan? Lanjut Bong Cha, ia terlihat sedang asyik membersihkan tangannya dengan busa sabun.
"Tentu saja. Aku tunggu di tempat parkir." Joon Hee tersenyum tipis.
"Ne." Bong Cha mengangguk.
Dipandanginya punggung Joon Hee yang berlalu meninggalkannya. Mengerutkan kening dengan sedikit memiringkan wajah, bergumam kecil itu yang dilakukan detik berikutnya.
"Atau hanya perasaanku?" Gumamnya lagi. Ia merasa ada yang berubah dengan tubuh kekasih sahabatnya itu.
"Dan terlihat lebih menawan dari sebelumnya. Ada hormon tertentu yang membuat seorang laki-laki seakan enggan berpaling darinya." Bong Cha ngedumel sembari mengeringkan kedua tangannya dengan handuk bersih.
Diraihnya ponsel saat ia berjalan meninggalkan ruang sanitasi. Mengirimkan pesan kepada grup sahabat lamanya. Meminta mereka datang untuk makan siang dengan embel-embel "Permintaan Joon Hee."
Senyum tipisnya terkembang, nama Joon Hee akan selalu berhasil membuat semua sahabatnya meninggalkan kesibukan mereka terutama sang legenda yang sangat tahu sebesar apa perasaannya.
"Kau lama." Protes Joon Hee saat melihat Bong Cha berjalan menghampirinya.
"Aku keruang dokter dulu. Ada yang harus aku ambil disana." Terangnya.
"Oke." Joon Hee masuk kedalam mobil saat Bong Cha menekan kunci otomatisnya.
Membiarkan Joon Hee duduk dengan nyaman dibangku penumpang dan ia mulai menghidupkan mesin, sesekali melirik kearah Joon Hee yang terlihat sibuk dengan ponselnya.
"Apa yang sedang kau lihat?" Rasa penasaran membuatnya tak mampu untuk berdiam diri terlalu lama.
"Aku sedang melihat-lihat gambar makanan." Suara itu lirih, namun masih nampu ditangkap oleh indra pendengaran Bong Cha.
"Disana kau bisa memilih berbagai sup kalau itu yang kau inginkan."
"Hem, aku akan melakukannya dengan senang hati."
Ia masih tetap sibuk dengan ponselnya, Bong Cha sendiri kembali fokus dengan jalan didepannya. Ia tak ingin melakukan kesalahan saat sedang berkendara atau dirinya akan mendapat masalah besar jika membuat Joon Hee lecet barang secuilpun.
Ya, kalian tahulah betapa tidak masuk akalnya BanKe jika orang pentingnya tergores sedikitpun. Dan Bong Cha masih ingat bagaimana keadaan Tae Kyun karena berani menyentuh miliknya.
Tanpa sadar pemuda pendek itu bergidik merinding. Ia dan sahabat lainnya pun tak menyangka bahwa BanKe akan marah sebesar itu saat sesuatu yang menjadi miliknya diusik bahkan berusaha dirampas.
"Bagaimana hubunganmu dengan BanKe?"
Suara itu memecah sepi dan spontan mampu membuat Joon Hee mengalihkan pandangannya dari ponsel dan beralih menatap jalan raya didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FLOBOY (END)
RomanceMY FLOBOY ADALAH LANJUTAN CERITA DARI THE BANKE. JADI BACA THE BANKE DULU YA BIAR KALIAN PAHAM DAN TAHU KARAKTER TOKOHNYA. KARENA DISINI SAYA TIDAK LAGI MENGGAMBARKAN KARAKTER PARA TOKOH. Kenangan memang selalu memiliki nilai tersendiri didalam kehi...