Hamparan kertas terlihat memenuhi sebuah meja bahkan beberapa lembarannya berserakan dilantai tak jauh dari meja kerjanya. Mata serigala itu terlihat fokus, mengoreksi semua berkas perkembangan perusahaan.
Tangan lentik panjangnya bergerak mencoret kesana kemari, bahkan tak segan meremat kertas-kertas saat merasakan bahwa ia tidak menyukai laporan itu.
Sudah tiga hari sejak kebersamaanya dengan sang namja cantik, namja tampan itu tak memiliki waktu untuk melepas rindunya akhir-akhir ini. Pekerjaan memaksanya untuk menjauh sementara.
"Appa?!" Teriak sebuah suara dari balik pintu, seolah ia sedang mengintip.
Tak ada jawaban, BanKe terlalu sibuk berkutat dengan kertas-kertasnya. Bocah kecil itu cemberut, mendorong pintu sampai terbuka lebar. Melangkah masuk kedalam ruangan.
Seperti biasa, BanKe tak menyadari keberadaannya dan itu membuatnya semakin kesal. Dijulurkan kepalanya, mengikuti arah pandang BanKe.
"Aku tidak tahu, kenapa tulisan sebanyak itu membuat appa begitu tertarik sampai mengabaikan panggilanku."
"Kamjjigja!"
Ia melompat kebelakang, sumpah BanKe dibuat terkejut bukan kepalang. Sedangkan sang bocah hanya menatapnya datar. Diraba dadanya sesaat, mengatur detak jantungnya yang tak beraturan.
"Sung Gyu-ya?!" Protes BanKe, menatap Sung Gyu terkejut.
"Bukannya aku tak mengetuk pintu ya. Aku bahkan memanggil Appa berkali-kali. Tapi aku diabaikan." Cemberutnya. Ia mencebik kesal.
"Ommooo..." Pemuda tampan itu salah tingkah. Ia masih tak tahu bagaimana menenangkan anak kecil yang menangis.
"Mianhe, ne?" Ia mendekat, membungkukkan badan, mendekatkan jarak dengan anak kandungnya yang masih mencebik hendak menangis.
"Es krim." Rengeknya.
"Baiklah, tapi bisa kah kau menunggu sebentar lagi?" Mohon BanKe.
"Ani." Protesnya. "Apa aku tidak lebih penting dari pekerjaan appa?" Matanya menelisik, dan itu sukses menusuk hati BanKe.
"Baiklah. Tidak ada yang lebih penting darimu dan juga Joon Hee appa." Ia mengalah, tak ingin menyakiti bocah tampan yang mirip sekali dengan dirinya itu.
BanKe benar-benar merasa hidupnya sangat luar biasa saat dia tahu jika dirinya memiliki seorang anak meski BanKe masih menelan rasa penasarannya. Karena sampai saat ini ia belum mendapatkan informasi mengenai siapa ibu dari bocah kesayangannya itu.
🐣
🐣Mereka berada disebuah kedai es krim tak jauh dari kantor BanKe. Membiarkan sekretaris Kim mengecek ulang laporan miliknya. BanKe berniat mengunjungi Joon Hee dirumah sakit bersama Sung Gyu.
"Aku mau es krim stroberi."
"Baiklah, tunggu disini. Jangan kemana-mana, oke?" Ia mengangguk, membiarkan sang appa pergi memesan menu mereka.
Sepuluh menit berikutnya BanKe membawa nampan yang berisi tiga cup es krim, sepiring wafel dan sepiring roti bakar isi es krim kesukaan bocah itu.
"Huwaaaa!!!"
Mata itu berbinar-binar senang saat BanKe meletakkan menu pesanan mereka diatas meja. Tangan Sung Gyu bergerak-gerak tak sabar untuk meraih miliknya. Menyendok dengan cepat tuk kemudian menyuapkan kedalam mulutnya.
"Pelan-pelan sayang." Tangan tangguh itu membersihkan bibir belepotan Sung Gyu.
"Aku yakin Eomma akan mengomel jika melihatku makan es krim sebanyak ini." Serunya tanpa sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FLOBOY (END)
RomanceMY FLOBOY ADALAH LANJUTAN CERITA DARI THE BANKE. JADI BACA THE BANKE DULU YA BIAR KALIAN PAHAM DAN TAHU KARAKTER TOKOHNYA. KARENA DISINI SAYA TIDAK LAGI MENGGAMBARKAN KARAKTER PARA TOKOH. Kenangan memang selalu memiliki nilai tersendiri didalam kehi...