3. Prahara

496 63 0
                                    

"Brengsek!"

Teriak Joon Hee, melemparkan blezernya diatas kasur. Ia bersyukur sang hyeong dan noona tak melihatnya berjalan sedikit tertatih.

Dilepaskan seluruh pakaiannya dan ia kembali masuk kedalam kamar mandi. Membersihkan diri. Meredam amarahnya yang sudah mengepul diubun-ubun.

"Awas saja kau BanKe, kau lihat saja nanti. Nikmati hukumanmu sekarang." Gumamnya penuh amarah.

Dibasuh sekujur tubuhnya dengan air shower. Memijat pinggangnya yang terasa ngilu. Menyapu bibirnya, menghilangkan aroma BanKe yang melekat dikulitnya.

"Eomma?!" Dimatikannya kran saat mendengar suara Sung Gyu.

"Wae?" Jawab Joon Hee dari dalam kamar mandi.

"Samchon bilang akan berangkat ke Korea besok pagi." Teriaknya.

Joon Hee buru-buru mengambil handuk, mengeringkan dirinya sebelum mengenakan kimono handuknya. Mendapati Sung Gyu duduk dibibir kasur dengan mengayunkan kedua kakinya berirama.

"Secepat itu?" Mata Joon Hee menatap anaknya tak percaya.

"Ne, eomma." Ia mengangguk.

"Barangmu sudah disiapkan? Nanti Min-A sukmo yang akan mengantarmu ke sekolah barumu di Korea." Terangnya.

"Ne, Samchon dan geogya sudah merapikan semuanya." Ia terlihat tak bersemangat.

Joon Hee menghampiri, berjongkok didepan anaknya. Tersenyum sehangat mungkin, meringis sesaat ketika merasakan punggungnya nyeri.

"Kenapa? Kau takut tinggal ditempat baru?" Joon Hee memahami ekspresi itu.

"Sung Gyu lebih suka tinggal disini." Ucapnya, melingkarkan jari jemarinya dijemari Joon Hee.

"Bukannya Sung Gyu ingin dekat dengan appa?" Bocah kecil itu mengangguk. "Appa kan tinggal disana. Kalau Sung Gyu disana, anak eomma yang pintar ini bisa bertemu appa setiap saat." Rayunya.

"Ne." Sung Gyu kembali mengangguk, tersenyum senang.

"Bagus, anak eomma memang pintar." Sebuah ciuman mendarat dipipinya diakhiri dengan cubitan kecil penuh kasih sayang.

"Eomma akan menyusul kan?" Tanyanya ragu.

"Mullon. Tapi Eomma harus menyelesaikan berkas eomma di rumah sakit baru eomma menyusulmu." Jawabnya.

"Sudah malam, sebaiknya little moster eomma ini tidur. Besok kan mau perjalanan panjang." Joon Hee meraih tubuh itu, meringis menahan sakit. Lupa jika pinggangnya remuk.

"Selamat tidur, sayang." Ucapnya membaringkan Sung Gyu dan menyelimutinya. Seperti biasa, bocah kesayangannya tak pernah tidur dikamarnya sendiri.

Dimatikan lampu kamar dan diganti dengan lampu tidur. Mencium kening itu dan berbaring disampingnya. Ia tak bersemangat untuk berganti pakaian tidur.



Tetes demi tetes air mata mengalir disetiap sudut matanya. BanKe menyekanya perlahan. Masih teringat dengan kejadian kemarin siang.

"Auh." Keluhnya.

Ia mengerutkan kening, perlahan ia mulai sadar. Bangkit duduk dengan terkejut menatap seluruh penjuru kamar. Ia tak ingat kenapa dirinya berakhir disebuah kamar tanpa sehelai pakaian.

"Astaga." Serunya, melihat tempat tidurnya berantakan. Ia butuh waktu yang lama untuk mengingat segalanya dan berakhir tak mengingat apapun selain merengek didalam mobil pada seseorang.

MY FLOBOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang