Udara dingin menyapu semakin kencang, Joon Hee menelan ludah. Meremat jemarinya dari balik saku blezernya. Ia tak tahu mesti menjawab apa.
Pertanyaan BanKe masih mengudara ditelinganya. Mata merah itu menatap tak berkedip, menunggu jawaban darinya. Joon Hee menghela napas.
"Aku hanya sedang lewat." Jawab Joon Hee akhirnya.
Senyum tipis itu bergerak disudut bibirnya. Berjalan mendekat, menipiskan jarak. Ia terlalu naif jika mempercayai ucapan dari bibir seksi itu.
"Kau pikir aku sebodoh itu, hah?!" Matanya menyalak tajam.
Ia kembali menelan ludah, kakinya tak mau ia ajak kompromi untuk segera beranjak. Hati, pikiran dan tubuhnya tak berjalan seirama.
"Brengsek!" Maki Joon Hee dalam hati, memaki tubuhnya yang tak mampu beranjak karena terkejut.
"Aku BanKe. Tidak semudah itu kau bisa mempermainkanku, FloBoy." Ia menarik kerah blezer Joon Hee.
Tak ada perlawanan, namja cantik itu menatap tanpa ekspresi. Sikap yang membuat BanKe semakin kesal. Ia harus menyelesaikan kemarahannya.
"Kau membuatku gila. Aku menginginkanmu sampai hatiku terasa mau pecah, sampai jantungku berburu dengan waktu, sampai dada ini sesak. Kepalaku ingin meledak." Terangnya dengan gigi gemelatuk.
Sekali lagi, namja cantiknya tetap diam. BanKe melepaskan cengkramannya. Meraih tubuh itu, memanggul tubuh ramping itu dibahu kanannya.
"BanKe?! Turunkan aku!" Perintah Joon Hee.
Ia tak menyangka BanKe akan bertindak seperti itu saat ia siap menerima pukulan untuk semua perbuatannya tadi. Menenangkan hatinya yang merasa bersalah.
"BanKe?!" Teriak Joon Hee, memukul punggung itu.
"Pukul sesukamu. Aku tak akan melepaskanmu." Serunya.
30 menit berlalu, Joon Hee menyerah. Setan begundal itu lebih keras kepala dari perkiraannya. Bahkan tak sedikitpun berhenti berjalan dengan tambahan beban 57kg.
BanKe masuk menyusuri halaman besar sebuah apatemen mewah. Tempat biasa ia menghabiskan malam setelah ia selesai minum ketika keterpurukan selama delapan tahun ini memenjarakannya.
"Kemana kau membawaku, hah?" Pekik Joon Hee saat mereka masuk kedalam lift.
Tak ada jawaban, BanKe kembali berjalan menyusuri koridor dan berhenti di sebuah pintu kamar apartemen 505. Memencet kata sandi pintu.
"Klek!" Pintu terbuka.
BanKe masuk, kembali menutup pintu. Mengunci ganda pintu dari dalam, memastikan Joon Hee tidak akan kabur. Ia sangat tahu apa yang ada dipikiran namja-nya.
"BanKe?!" Joon Hee merasakan kepalanya mulai terasa panas karena darahnya berpindah kekepala.
Bug!
Tubuh itu dilempar diatas kasur. Joon Hee meringis. Merasakan kepalanya berputar-putar setelah 30 menit lebih bergelantungan dengan kepala dibawah."Dimana ini?" Ia mengedarkan pandangan.
"Diapartemenku." Jawaban itu singkat.
BanKe bergerak keluar kamar, melepas pakaiannya dan melemparkannya kedalam keranjang pakaian kotor. Membuka lemari pakaian diruangan khusus pakaian.
"Bairkan aku pergi." Pinta Joon Hee yang telah berjalan kembali menghampiri BanKe saat ia tak berhasil membuka pintu.
BanKe menghentikan kesibukannya mengenakan kaos. "Apa aku pernah bilang akan membiarkanmu pergi?" Ia menatap Joon Hee dari balik cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FLOBOY (END)
RomanceMY FLOBOY ADALAH LANJUTAN CERITA DARI THE BANKE. JADI BACA THE BANKE DULU YA BIAR KALIAN PAHAM DAN TAHU KARAKTER TOKOHNYA. KARENA DISINI SAYA TIDAK LAGI MENGGAMBARKAN KARAKTER PARA TOKOH. Kenangan memang selalu memiliki nilai tersendiri didalam kehi...