Pagi yang sangat cerah, bersahabat sekali dengan perasaan Ivanka hari ini, ia bersenandung ria karena sedang bahagia. Sesekali ia berteriak tidak menyangka, yang membuat supirnya kebingungan, ada apa dengan anak majikannya ini?
Mobil telah sampai tepat di depan gerbang SMAN 1 Jakarta, Ivanka segera turun dari mobilnya, "terimakasih, Pak Min, semoga hari Bapak menyenangkan." ucapnya kepada supirnya itu, lalu turun dari mobil, dan langsung melangkahkan kakinya menuju kelas.
Di perjalanannya menuju kelas, ia bertemu dengan Dian dan Stella.
"Ada apa nih? Kayaknya lagi seneng banget," tanya Stella membuka percakapan.
"Iya nih, nggak biasanya secerah ini," sahut Dian.
Ivanka semakin mengembangkan senyumnya, "nanti gue ceritain dikelas," jawabnya dengan semangat. Sementara kedua sahabatnya hanya mengangguk mengerti.
Sesampainya dikelas, mereka duduk di tempat masing-masing. Sebelumya Windy dan Kirana sudah sampai duluan dikelas. Windy duduk dengan Ivanka, Dian dengan Stella, dan Kirana sendirian, terkadang ditemani pacarnya, yaitu Alvaro.
"Van, ayo ceritain ke kita," pinta Stella yang semakin penasaran ada apa dengan sahabatnya yang satu ini.
"Cerita apaan?" tanya Windy yang tidak tahu mereka membicarakan cerita apa.
Ivanka tersenyum manis sekali, lalu ia menjawab pertanyaan sahabat-sahabatnya itu, "semalem Devino nembak gue!!!" serunya dengan senyum sumringah.
"Kevin Devino maksud lu?" tanya Windy memastikan.
"Iyalah Win, siapa lagi, selama ini kan gue sering cerita ke kalian, akhir-akhir ini Dev chat gue, dan tadi malem, dia ungkapin perasaannya ke gue, ternyata gue nggak jatuh cinta sendirian." jelas Ivanka tetap dengan keceriannya.
"Terus lu udah jawab?" tanya Stella.
Ivanka menggelengkan kepalanya pelan, "belum sih."
"Kok belum?" kali ini Kirana yang bertanya.
"Gue masih ragu, apalagi gue tau kisah cinta dia sebelumnya sama mantannya itu."
Iya, Ivanka memang tahu kisah cinta Dev dengan mantannya, yaitu Safina, yang tidak lain adalah sahabat Dian dan Stella di SMP, Safina adalah siswa kelas 11 ips 2, Dev mengenalinya karena Stella, awalnya Dev terkagum dengan kecantikan Safina saat pertama kali dia melihat Safina sedang bersama Stella didepan kelasnya, lalu semenjak itu, Dev meminta bantuan Stella untuk mendekatkannya dengan sahabat SMP-nya yaitu Safina, dan tidak lama kemudian mereka pacaran, lalu banyak terjadi konflik diantara mereka berdua, yang membuat hubungan mereka tidak bertahan lama.
Saat itu Ivanka sudah mulai menyukai Dev, ia selalu mencari tahu tentang Dev melalui Stella. Stella selalu menceritakan tentang Dev, bahkan ia menceritakan bagaimana Dev dan Safina bisa putus secepat itu. Dari kesimpulan cerita Stella, Ivanka mengerti, Dev egois, Dev kurang perhatian kepada Safina karena terlalu sibuk dengan hobby-nya yaitu bermain game.
Ya, Dev termasuk salah satu gamer akut, dunianya sudah terlalu jauh mengenai game.
"Lu pikir dulu aja baik-baik, Van, lu liat pengalaman Safina sebelumnya," ucap Dian memberi saran.
"Iya, Yan, lagi pula gue nggak mau pacaran, mungkin gue sama Dev cuma jadi temen spesial aja."
"Nah gw setuju itu," sahut Stella.
"Lu sih biar ada temen jomblo aja, iya, kan?" ujar Dian memulai candaannya.
"Tau aja lu ah!" ucap Stella terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Gamer [completed]
Teen Fiction[Cerita ini sebelumnya berjudul "Dia Adalah Gamer"] - Sedang di Revisi - Highest Rank #1 in gamers [11 Mei 2018] #12 in gamers [13 Mei 2018] #21 in gamers [16 Juni 2019] Hai girls!!! Cowonya gamer? Ditinggal push rank ya?😄 Kalo ditinggal main game...