29. Flashback

483 31 8
                                    

Sesampainya dikamar, ia menutup pintu kamarnya dan menguncinya.

Dan ia mendengar ponselnya bergetar, lalu Vanka membukanya.

"Dev", ucapnya sambil melihat notifikasi dilayar ponsel  yang merupakan pesan dari Dev

Ia membukanya

Kevin Devino:"maaf Van baru bales, tadi pending"

Vanka malas sekali membalasnya, moodnya hilang seketika, ia hanya membalas

"Oke"

Send.

Tak lama Dev membalasnya lagi

Kevin Devino:"marah ya?"

"Ngga, santai aja"

Kevin Devino:"maaf ya"

"Iyaa"

Kevin Devino:"dimaafin ga?"

"Iyaa"

Kevin Devino:"bohong banget"

"Santai aja, udah biasa dibikin nunggu"

Kevin Devino:"iya maaf ya, gw usahain ke depannya ga akan bikin lu nunggu lagi, gw janji"

"Gw ga pernah percaya janji Dev, gw cuma percaya bukti"

Kevin Devino:"iya nanti gw buktiin"

"Yakin bisa?"

Kevin Devino:"harus yakin"

"Yaudah terserah deh"

Kevin Devino:"jangan terserah"

"Percuma kan gw kasih tau apa yang gw mau, kalo lu aja masih aja kaya gini"

Kevin Devino:"lu ga nyaman ya sama gw?"

"Lu yang bikin kenyamanan itu ilang Dev"

Kevin Devino:"tapi gw rasa engga"

"Bukannya emang lu orangnya ga peka?"

Kevin Devino:"yaudah gw usahain buat peka"

"Ga perlu, gw cape, lu kaya nyuruh gw berhenti tau ga"

Kevin Devino:"yaudah lu berhenti aja kalo lu cape"

"Oh itu yang lu mau? Gw berhenti?"

Kevin Devino:"ya ga gitu juga"

"Dev gw udah ga percaya lagi sama lu. Ini bukan sekalinya lu bikin gw nangis, lu inget waktu kita nonton bioskop berdua? Lu lebih fokus sama game lu kan?"

Setelah mendapatkan pesan itu dari Vanka, Dev langsung mengingat kejadian tersebut.

Flashback mode on

Saat itu setelah pulang sekolah, Dev mengajak Vanka nonton bioskop, lalu mereka pergi berdua ke cinema, dan menonton film yang sangat mereka sukai.

"Pesen tiket sana", perintah Vanka

"Lu aja", perintah Dev membalikan

"Cowo lah"

"Ya udah berdua"

Vanka pasrah saja, mereka pun membeli tiket berdua. Setelah itu mereka menunggu teaternya dibuka.

Sambil menunggu mereka berbincang-bincang soal novel yang akan Vanka buat, Vanka meminta pendapat pada Dev.

"Bagus ga kalo dijadiin cerita di e-book?", tanya Vanka sambil menunjukan prolog cerita yang ia buat

"Bagus", jawab Dev singkat

He's Gamer [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang