3. Mulai Merasakan

950 44 4
                                    

Hari ini seluruh siswa di Indonesia melakukan aktivitas nya sebagai siswa, yaitu sekolah. Namun tidak dengan Dev, hari ini ia butuh istirahat karena badannya yang sangat lemas, dan kepala yang sangat pusing. Ia sama sekali tidak ada semangat untuk sekolah, ia masih ingin melanjutkan tidurnya yang belum cukup, karena semalaman ia begadang bermain game.

Begitulah Dev, jika sudah bertemu dengan game, lupa akan segalanya. Lupa waktu, lupa makan, bahkan semalam ia lupa mengabari Vanka.

Ia mengambil ponselnya dan mengabari Vanka, selain untuk tidak membuat Vanka khawatir, Dev memang harus memberitahu Vanka, karena Vanka adalah sekertaris dikelasnya. Ia mencari kontak yang bernama "Talitha", lalu ia mulai mengetik..

"Pagi Van, hari ini gw izin sakit ya, badan gw lemes, masih ngantuk juga hehe, semalem kebablasan maen game"

Setelah mengetik lalu ia mengirimkan pesan itu dan melanjutkan tidurnya.
***

Vanka bergegas pergi ke sekolah, di perjalanan ia mendapatkan sebuah pesan dari Dev, ia membukanya lalu membacanya. Ia tidak ada niatan untuk membalas pesan dari Dev, yang penting ia sudah tahu bahwa hari ini Dev tidak masuk sekolah.

"Hmm, he is gamer", batinnya

Ia sedikit kecewa, karena Dev tidak mengabari nya semalaman, dan sekarang Dev tidak masuk, tidak ada penyemangatnya dikelas.

"Dev, apa gw bisa ngubah lu?", batinnya lagi.

Tanpa disadari ia kini sudah sampai di sekolahnya, ia berpamitan pada supirnya lalu bergegas keluar dari mobil, dan mulai berjalan menuju kelasnya.

Sesampainya dikelas ia mendapati keempat sahabatnya sudah duduk di bangkunya masing-masing, lalu ia menghampiri sahabat-sahabatnya itu.

"Pagi sis", sapanya

"Pagi", balas Windy

"Eh Van, jadi gimana kepastiannya?", tanya Stella yang tiba-tiba

"Kepastian apa?", tanya balik Vanka yang kebingungan

"Kepastian hubungan lu sama Dev lah", jelas Stella

"Ooohh, hmm.. Ya gitu", jawab Ivanka tidak pasti

"Gitu gimana?", tanya Dian yang mulai penasaran

"Gw sama Dev cuma temen deket ko"

"Seriusan lu? terus kemarin apa?", tanya Windy yang mengira bahwa Vanka dan Dev sudah jadian, karena kemarin ia melihatnya sedang bersama Dev

"Itu cuma jalan biasa Win, dia nganterin gw ke toko buku, ada beberapa novel yang mau gw beli, terus dia ajak gw ke restoran tantenya", jelas Ivanka

"Oooh, gw kira udah jadian, terus kalian kencan gitu", ujar Windy

"Bukan kencan ko, cuma jalan biasa hehe"

Kriiing kriiingg
Bel pelajaran pertama sudah berbunyi, seluruh siswa SMAN 1 Jakarta memasuki kelasnya masing-masing, dan guru-guru pun bergegas menuju kelas yang akan diajarinya.

"Van, Dev ga masuk? Atau telat?", tanya Windy yang sedang mengabsen. Windy adalah bendahara dikelasnya, bersama dengan Kirana, namun terkadang ia membantu tugas Vanka sebagai sekretaris, karena Vanka adalah satu-satunya sekretaris dikelas 11 mipa 1 ini, sekretaris satu lagi dia sudah pindah sekolah.

"Ngga Win, dia sakit"

Bu Annisa sudah memasuki kelasnya, beliau merupakan guru kimia. Siswa-siswi kelas 11 mipa 1 mulai membuka bukunya, dan menulis catatan.

Berbeda dengan Ivanka, sebagai sekretaris, ia lah yang membantu guru-guru untuk menulis kan materi di papan tulis, meski terkadang ia cape, menulis dua kali, di papan tulis dan dibukunya, tetap ia jalani, karena memang itu sudah menjadi tugasnya.

Jam pelajaran kimia akhirnya selesai, dan istirahat pun tiba. Siswa-siswi SMAN 1 mulai memadati kantin. Ivanka dan keempat sahabatnya mulai menikmati pesanan mereka, saat sedang asik menikmati makanan, tiba-tiba Stella menyapa seseorang yang ia lihat

"Haii", sapa Stella pada seseorang yang dilihatnya

"Hallo Stella", sapa perempuan itu sambil menghampiri Stella

"Gimana? Udah move on dari Dev?", tanya Dian

"Yeu apaan sih lu, jangan bahas dia deh", ucap Safina tidak enak.

Ya dia adalah Safina, mantan Dev

"Yaudah gw pergi ah, bye", pamit Safina meninggalkan Stella, Dian, Ivanka dan Kirana.

Sedari tadi Ivanka diam saja, ia merasa tidak enak dengan Safina, padahal Safina saja tidak tahu ia sedang dekat dengan Dev.

Ivanka memang begitu, siapapun mantan cowo yang sedang dekat dengannya, ia selalu tidak enak, lain seperti cewe cewe biasanya yang membenci mantan cowonya. Ia selalu minder, karena ia merasa perbedaan ia dengan Safina jauh sekali, ia selalu merasa Safina lebih cantik darinya, lebih feminim. Padahal Dev tidak memperdulikan hal itu.

Dev terkenal cuek soal cinta, baginya nyaman saja sudah cukup, namun terkadang Dev lah yang menghilangkan kenyamanan itu, sampai-sampai cewe yang menjalin hubungan dengannya tidak kuat, karena Dev terlalu cuek, Safina sudah menjadi korbannya. Namun karena itulah Ivanka penasaran, ia seperti ingin menguji dirinya sendiri, apa ia bisa merubah Dev. Ia akan mencobanya, dan sekarang ia mulai merasakan betapa cintanya Dev pada game, sampai-sampai semalam Dev tidak mengabarinya.

Krriingg kring..
Istirahat telah habis, siswa-siswi mulai memasuki kelasnya masing-masing.

Saat diperjalanan menuju kelas, Ivanka dan keempat sahabatnya tidak sengaja bertemu dengan geng Barisan Pojok, dan berjalan bersama menuju kelas. Sakti menghampiri Windy, dan Adit mulai mendekati Dian.

"Dev kemana Van?", tanya Alvin memulai percakapan

"Sakit Vin", jawab Vanka

"Paling juga dia masih tidur, dia kan begadang mulu", sahut Sakti

"Iya mungkin dia sakit karena begadang", ujar Vanka

"Padahal udah dibilangin sama bapak gw jangan begadang", sahut Azmi

"Lah kenapa sama bapak lu?", tanya Stella

"Kan bapak gw Rhoma Irama. Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya", jawab Azmi lalu bernyanyi tanpa peduli keadaan sekitar

Ivanka sedikit tertawa, ia mungkin akan lebih senang bila geng Barisan Pojok ini fullteam.

Tidak terasa mereka sudah sampai dikelas, dan mulai belajar kembali.
***

Siang ini cukup panas sekali. Ivanka dan keempat sahabatnya sedang berada di perjalanan menuju rumah Kirana karena mereka akan mengerjakan tugas kelompok.

Berbeda dengan geng Barisan Pojok, mereka datang kerumah Dev, bukan untuk kerja kelompok atau bermaksud untuk menjenguk Dev, melainkan ingin menumpang makan dirumah Dev, dan bermain game.

Ya begitulah mereka, persahabatannya sudah sangat dekat, bahkan jika mereka sedang berada dirumah salah satu sahabatnya, mereka akan berkata "rumahmu istanaku", terserah mau melakukan apa, namun tidak menghilangkan kesopanannya.

🐣🐣🐣

Gimana kawan? Ivanka mulai ngerasa kecuekan Dev nihh
Jangan lupa vote, komen, dan rekomendasi ke temen-temennya yaa
Terimakasih

He's Gamer [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang