10. Triplle Date

716 29 2
                                    

Jam pelajaran terakhir tiba. Hari ini kelas 11 mipa 1 sedang belajar seni musik dengan pak Ervin, berhubung materi sudah selesai, kelas di bebaskan. Agar waktu kosong ini terisi, pak Ervin meminta Alvaro untuk bermain gitar, dan Kirana bernyanyi.

Mereka berdua pun berduet, Alvaro dengan lihainya memainkan gitar, dan Kirana dengan semangatnya mengeluarkan suara emasnya itu. Kirana menyanyikan sebuah lagu Akad - Payung teduh, yang merupakan request dari teman sekelasnya

Bila nanti saatnya telah tiba...
Ku ingin ku menjadi istrimu
Berjalan bersama mu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana kemari dan tertawa

Namun bila saat berpisah telah tiba
Izinkan ku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudikah kau menjadi milikku ..

Ditengah-tengah musik berjalan, Sakti mencuri-curi pandang pada Windy, seolah mengisyaratkan bahwa lagu ini sangat cocok untuk mewakili perasaannya sekarang.

Akhirnya lagu pun selesai, beriringan dengan bel pulang berbunyi. Mereka pun bergegas pulang, tidak dengan Ivanka, Windy, Dian, Aditya, Sakti dan Dev, mereka hari ini berencana untuk nobar atau nonton bareng.

Sesampainya mereka di cinema. Ivanka, Windy dan Dian, membeli tiket, mereka pun menunggu filmnya tayang. Sambil menunggu, Ivanka dan Dian menonton film lain dihandphone. Dev dan Aditya mabar atau main bareng, sementara Sakti dan Windy makan ditempat yang tidak jauh dari cinema.

"Eh eh, filmya horor ya?", tanya Vanka

"Iyalah, liat aja poster nya tuh", Dian menunjuk ke arah poster film yang akan mereka tonton

"Kenapa? Takut?", tanya Dev

"Hah? Enggalah", jawab Ivanka berbohong, karena sebenarnya ia takut menonton film horor.

"Kalau takut peluk gw aja", ucap Dev dengan santainya

"Yeuu modus itu namanya", ujar Vanka sambil sedikit mendorong pipi Dev.

"Eh malah ngebucin, bukannya nonton", sahut Dian mengambil alih film yang sedang di tonton di ponsel

Windy dan Sakti datang, tak lama setelah kedatangan mereka, teater yang akan mereka tempati sudah dibuka, mereka pun masuk ke teater 2, dan mengambil posisi duduk masing-masing.

-Dev&Ivanka-
"Emang lu berani nonton ini?", tanya Dev sembari mengejek

"Kalau ada setannya tinggal tutup mata aja"

"Yakin?", tanya Dev lagi

"Harus yakin"

"Paling juga teriak"

"Eh enggalah"

"Awas sampe teriak"

"Dijamin engga"

"So berani banget dasar", Dev mencubit pipi Vanka

"Emang berani"

"Masa? Bukannya takut?"

"Engga"

"Yaudah kalo takut, keluar aja dari teater"

Ivanka dibuat tertawa oleh Dev, dari awal mereka dekat, memang Dev selalu membuatnya tertawa.

-Sakti&Windy-
"Kalau takut peluk aku aja Win", ucap Sakti

"Siapa yang takut"

"Wah nantangin, kalau sampe takut, kamu harus gendong aku", ucap Sakti menantang

"Berarti kalau kamu yang takut, kamu yang gendong aku"

"Oke deal", Sakti menjulurkan tangannya

He's Gamer [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang