~Masa lalu~

5.1K 223 1
                                    

Christopher Sidosalya seorang remaja 17 tahun adalah putra ke dua dari Alexander Sidosalya dan Veronica Sidosalya. Dan Dia adalah adik dari Franco Sidosalya. Dulunya keluarga merekalah yang terkaya di sumatera.

Christoph tinggal bersama nenek dari ayahnya, paman Edward, bibi Lica dan putri mereka yang seumuran dengan Christoph. Saat Christoph berumur 6 tahun dan kakak laki lakinya berumur 12 tahun, ayah dan ibu mereka meninggal karena kecelakaan. Itu lah yg selalu dikatakan paman Edward kepada Christoph setiap kali dia bertanya. Paman Edward juga bilang kepada Christoph bahwa dulunya orang tua mereka adalah pemilik perusahaan besar, restoran dan hotel berbintang 5 yg terkenal. Orang tua mereka juga terkenal karena kebaikan hatinya. Sehingga, mereka sangat disegani dan dihormati dimana mana. Orang tua Christoph juga selalu membantu paman Edward dan mengangkatnya menjadi tangan kanannya.

Paman Edward adalah orang yang sangat baik. Dia tinggal bersama dengan mereka untuk mengurangi kepedihan karena kehilangan orang tua. Paman Edward dan bibi Lica selalu merawat dan menjaga mereka sejak kepergian ibu dan ayah mereka layaknya orang tua kandung. Mereka juga merawat nenek layaknya ibu mereka sendiri. Nenek memang sudah lama menderita serangan jantung walau sekarang sudah membaik.

Keluarga mereka kekurangan satu orang yaitu kakak Christoph, Franco Sidosalya. Christoph tidak tau dimana kakaknya berada. Dia ingin sekali bertemu dengan kakaknya setelah lama tak jumpa. Tetapi tidak ada yang tau dimana Franco sekarang.

Di pagi hari, terlihat paman Edward bergegas menuju kamar Christoph yang berada di lantai 2. Ini tidak seperti biasanya. Biasanya paman Edward memanggil Christoph saja jika ada sesuatu.

Saat itu, Christoph sedang menatap ke bawah memperhatikan kolam yang sedang dibersihkan dari kaca kamar nya yang mengkilat. Tiba tiba terdengar suara ketukan dari luar kamarnya. Lalu

"Masuk!" Kata Christoph sambil berbalik badan.

"Oh paman! Paman kenapa gak manggil aku aja?"

"Ada yang ingin aku cerita kan padamu Christoph! Ini tentang masa lalu orang tua mu."

"Aku sudah tau kalau orang tuaku itu meninggal karena kecelakaan paman!"

"Tidak! Tidak christoph!

"Maksud paman?"

"Dulu, ada sekelompok penipu yang menyamar menjadi rekan kerja orang tua mu. Mereka menyamar dengan sangat cerdik sehingga kami tidak menyadarinya. Saat rapat aku mulai curiga dengan gerak gerik mereka. Tiba tiba mereka bangkit berdiri dan mengepung kami dengan pistol-pistol yang mereka bawa. Mereka mengikat kami dan menutup mulut kami dengan kain. Kami tidak bisa apa apa karena ruangan itu sangat tertutup sehingga apa pun yang terjadi di dalam tidak kedengaran ke luar. Mereka merebut semua berkas berkas penting perusahaan dan mengambil alih perusahaan ayah mu. Mereka kabur dengan memecahkan kaca jendela. Saat ingin pergi mereka menembak ibu mu juga. Lalu, petugas yang memberikan makanan untuk rapat datang ke ruangan itu. Mereka kaget dengan apa yang terjadi dan melepaskan kami. Kami langsung membawa ibu dan ayah mu ke rumah sakit. Tetapi ayah mu sudah tak bernyawa saat perjalanan ke rumah sakit dan ibu mu sangat kritis. Keesokan harinya ibu mu sadar dari kritisnya. Lalu Dia memanggil ku dan juga Lica. Dia berkata "bersumpahlah demi aku dan suamiku bahwa kau tidak akan memberitahukan apa yang terjadi kepada anak anak. Kau tau kan kalau kami tertembak dan mungkin aku akan segera pergi juga. Jagalah mereka dan ibu mertuaku dengan baik. Kalian bisa menafkahinya dengan hotel dan restoran mawar yang tidak diambil oleh para penipu itu." ibumu memegang tanganku dan bibi lica lalu berkata"maaf merepotkan kalian." Setelah berkata demikian ibumu sudah tiada. Tetapi kakak mu mendengar semuanya dari balik pintu. Siangnya ibumu dan ayahmu dikebumikan. Di atas mobil kakakmu selalu berkata "Aku akan membalas mereka" sambil mengeluarkan air mata.

Saat umur kakakmu 17 tahun, dia pamit kepadaku untuk mencari pembunuh orang tuamu. Aku tidak bisa melarangnya karena keinginannya begitu kuat. Sebelum dia pergi, aku memberitahu ciri ciri yang sekilas aku lihat dari para penipu itu Yakni tato ular yang aku lihat saat mereka mengepung kami dahulu. Kakakmu berjanji dia tidak akan pulang sebelum dia membalaskan dendam itu. Itulah yang sesungguhnya Christoph aku harap kau bisa menerima kenyataan yang pahit ini" kata paman Edward.

"Mengapa kalian tidak melaporkan ke polisi bertahun tahun yang lalu?" Kata christoph tidak menerima.

"Kami telah melaporkan ke polisi Christoph. Tetapi para polisi tidak dapat melacak meraka. Hingga sekarang mereka masih mencarinya." Kata pama Edward lalu pergi meninggalkan Christoph.

Christoph terpaku. Sebelumnya dia tidak tau bahwa masa lalu orang tuanya begitu menyedihkan.

Detektif SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang