~Undangan~

1.4K 113 5
                                    

Karena sudah cukup terkenal, maka mereka berlima diundang ke sebuah acara makan malam pada hari sabtu. Acara makan malam itu diadakan di rumah seorang bangsawan. Di undangan itu dijelaskan bahwa mereka akan menginap disana dan akan pulang pada hari minggunya.

Mereka sudah tiba disana pada sore hari. Karena mereka tiba cukup cepat, Putri bangsawan yaitu jessy mengajak mereka berkeliling rumah yang mirip istana itu.

Putra bangsawan yang akan mewarisi seluruh harta keluarga mozi, terkenal sombong dan angkuh bernama Abed. Abed selalu saja memarahi para pelayan rumah mereka.

Di malam itu, disajikan banyak sekali makanan. Makan malam pun dimulai. Saat sedang makan, mereka berbicara seputar kasus yang telah dipecahkan Detektif SMA.

Tiba tiba, putra kedua keluarga mozi yaitu tuan Abed Mozi, bangkit berdiri dan langsung bergegas menuju kamar tidurnya di lantai 2.

"Mengapa dia bersifat seperti itu?" Tanya Daniel dengan heran sambil berbisik ke Alex.
"Mungkin dia hanya kelelahan." Jawab Alex sedikit cuek.
"Kita lanjutkan saja makan malamnya!" Suruh Tuan besar.
"Kalian memang hebat! Di umur kalian yang masih 17 tahun, kalian sudah dapat memecahkan kasus dan menjadi Detektif SMA. Amazing!" Puji nyonya Besar.

Percakapan mereka pun terus berlanjut. Setelah mereka semua selesai makan malam, tiba-tiba terdengar suara jeritan dari lantai dua.

"Kyaaa!"
"Ada apa disana?" Kata christoph sambil berlari menuju lantai dua bersama teman temannya.
"I...tu itu tuan Abed?! Teriak Selena.

Semua orang kaget melihat Abed tergantung di dalam kamarnya.

"A...Abed bunuh diri?" Kata Nyonya besar terbata bata.
"Tenangkan nyonya! Kami akan menyelidikinya" kata Daniel menenangkan.
"Grace! Loe udah telfon polisi belum?" Kata christoph sambil terus mengamati ruangan dengan baik dan cermat.
"Udah! Mereka akan segera sampai."
"Sementara itu, kita tidak boleh menurunkan dan menyentuh korban. Biar pihak kepolisian yang akan menangani korbannya" kata Christoph tegas.

Tak lama kemudian suara mobil polisi terdengar dan para polisi masuk ke ruangan itu.

"Turunkan korbannya!" Perintah pak Arjit selaku inspektur kepolisian daerah itu.
"Bagaimana menurut kalian Detektif SMA? Apakah ini bunuh diri atau pembunuhan? Tapi ini lebih bisa dikatakan bunuh diri. Karena, ruangannya sangat tertutup dan korban ditemui gantung diri." Kata pak Arjit.
"Kalau ini bunuh diri, berarti kita tidak perlu mencari pelakunya. Yang kita butuhkan sekarang ialah alasan bunuh dirinya" kata Daniel.
"Bagaimana jika ini adalah pembunuhan yang dibuat seolah olah bunuh diri? Kata Christoph sambil mengamati korban.

Semua orang terkejut campur bingung melihat kearah Christoph.

"Apa maksudnya Christoph? Bagaimana bisa terjadi pembunuhan di ruang tertutup seperti ini? Bahkan jendelanya pun terkunci dari dalam. Protes pak Arjit.



Bagaimana mungkin terjadi pembunuhan di ruang tertutup itu? Penasaran lanjutannya? Baca kelanjutannya hanya di Detektif SMA. Jangan lupa vote dan follow ya!

Detektif SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang