~kunci gitar~

296 35 4
                                    


Detektif SMA dan inspektur Arjit bergegas ke rumah direktur harianto setelah mendapat telfon dari anaknya yang bernama julian. Setelah memintai keterangan satu persatu dari anggota keluarga dan sekretaris direktur Harianto, inspektur menyimpulkan bahwa pelaku pembunuhan tersebut adalah Clarisa istri direktur sendiri karena didapati huruf c kecil di dekat mayat yang hampir tak terlihat. Huruf itu ditulis dengan darah oleh jari telunjuk direktur Harianto.

"Tunggu inspektur bu Clarisa bukan pelakunya!" Kata Christoph

"Sudahlah Christoph tidak ada bukti yang kuat untuk menjelaskan dia tidak bersalah. Semuanya sudah jelas."kata inspektur

"Tunggu inspektur! Christoph benar. Ibu Clarisa tidak bersalah" kata Grace

"Tolong dengarkan penjelasan kami inspektur" balas Alex.

"Baiklah jelaskan analisa kalian." Kata inspektur

"Pertama-tama, orang yang membunuh pak Harianto adalah orang yang mengerti jelas tentang kegiatan yang dilakukan oleh pak Harianto" kata Selena.

"Tapi dia tidak terlalu mengerti dengan alat musik. Yah bisa dibilang dia tidak tau memainkannya" tambah Grace

"Alat musik?" Tanya inspektur Arjit

"Apa maksudmu gitar yang disudut ruangan itu?" Tanya inspektur lagi

"Ya benar. Pelaku tidak tau bahwa itu dapat membahayakannya"balas Christoph

"Julian bukan pelakunya. Dia memiliki bekas ditangannya. Bekas itu adalah bekas yang dimiliki seorang gitaris. Dan ujung jari jarinya juga terlihat kasar. Itu berarti dia sering memainkan gitar seperti Alex" kata Christoph

"Yang tersisa hanya ibu Clarisa, mbak Siti dan sekretaris Dhita." Kata Alex.

"Lalu apa hubungan dengan ibu Clarisa tidak bersalah? Kalian masih belum bisa membuktikan kalau alibinya kuat." Kata Inspektur.

"Memang kami tidak menjadi saksi kalau ibu Clarisa olahraga pagi tadi. Tapi ada bukti kalau dia berolahraga. Lihatlah sekitar ketiak baju kaos yang dipakainya. Disana terlihat bekas keringat yang hampir kering. Dan saat sampai disini juga aku mencium bau keringat yang menyengat. Itu dari ibu Clarisa" jelas Selena.

"Yang tersisa hanya mbak Siti dan sekretaris Dhita." Kata Grace

"Dan pelakunya adalah, Sekretaris DHITA!" Kata Christoph menunjuknya.

"A, aku? Ti tidak bukan aku"

"Hei hei! Apa maksudmu? Dia punya alibi yang kuat." Balas inspektur Arjit

"Kami akan menjelaskannya inspektur" kata Alex.

"Pertama tama dia masuk ke ruang kerja pak Harianto. Tentu saja itu hal yang biasa karena dia sekretaris pak Harianto. Dia mengetuk pintu ruang kerja pak Harianto sambil berpura pura pintunya terkunci" kata Christoph.

"Mengapa dia berpura pura seperti itu?" Tanya inspektur

"Untuk mengundang pak Harianto berdiri dan mati terlentang. Jika dia membunuh pak harianto di meja kerjanya, mungkin pak Harianto sempat menulis siapa pelakunya. Tapi jika dia mati terlentang di lantai dia tidak akan bisa menulis apa apa" balas Christoph

"Tapi semua di luar dugaan. Pak Harianto meraih gitarnya dan sedikit menodainya dengan darah. Tapi itu dilihat oleh sekretaris Dhita dan dia menempatkan gitar itu di ujung ruangan yang hampir tidak kelihatan." Sambung Selena.

"Tidak ada pecinta musik yang meletakkan alat musiknya sembarangan. Bagi pecinta musik, alat musik adalah harta yang berharga yang harus dirawat. Aku berkata demikian karena aku pecinta musik juga"balas Alex

"Yang perlu diperhatikan, jika benar Pak Harianto yang menulis huruf c kecil itu, dia akan menutulisnya menghadap ke dia bukan menghadap kakinya. Mana ada orang yang hampir mati memikirkan letak yang dapat dibaca orang lain." Kata Grace

"Aku tidak mengerti" kata Inspektur.

"Aku akan menjelaskannya. Boleh minta kertas dan pulpen di atas meja pak harianto?" Kata Grace

"Lihatlah. Huruf c yang kutulis dan huruf yang dibuat oleh pak Harianto. berbeda. Lain cerita jika yang menulis huruf c itu bukan pak Harianto. Huruf c itu ditulis berlawanan arah dengan pak Harianto. Huruf c itu ditulis agar tidak terlihat kejanggalan karena hanya jari telunjuk pak Harianto saja yang terdapat darah setelah menodai gitar itu." Jelas Grace

"

Semua orang juga bisa melakukan itu mengapa harus aku pelakunya?" Kata Sekretaris Dhita

"Lihatlah tangan kirinya. Hanya 3 jari yang ditekuk yaitu jari telunjuk jari tengah dan jari manis. Paman Julian apa kau tau itu apa?" Tanya Christoph.

"Itu seperti kunci D jika kita memainkan gitar." Kata Julian

"Benar sekali. D dari nama Dhita." Kata Selena.

"Jangan bercanda. Mungkin itu hanya kebetulan. Apa bukti lain kalau aku pelakunya?"tanya Sekretaris Dhita

"Ucapanmu" kata Christoph

"Kau bilang kau pergi ke bank dan berbincang bincang dengan pegawai disana. Pada umumnya, Hari minggu bank tutup." Kata Christoph

"I itu" kata Sekretaris Dhita gugup.

"Kau berada di sekitar rumah ini sejak pagi kan. Kau masuk dari pintu belakang dan pura pura memberikan sesuatu pada direktur agar dia mempersilahkan kau masuk. Kemudian setelah kau membunuhnya, kau kembali keluar dari pintu belakang. Tentu saja aksimu berjalan lancar karena paman Julian sedang dibalkon kamarnya, ibu Clarisa sedang olahraga dan mbak siti sedang membersihkan ruang tamu. Kau menunggu beberapa saat lalu masuk dari pintu utama dan bertemu dengan mbak Siti yang sedang membersihkan ruang tamu dan terciptalah alibi sempurnamu." Jelas Grace.

"Aku menyerah. Seharusnya aku memperkirakan kalau yang menangani kasus ini adalah detektif SMA yang sedang naik daun. Tapi aku puas telah membunuh iblis ini. Orang yang tidak tau berterima kasih. Orang tuaku sudah membantunya yang saat itu hampir gelandangan. Tapi saat mereka mulai sukses mereka malah menjatuhkan orang tua ku hingga mereka bunuh diri. Itu karena dia dan istrinya!!!" Teriak sektetaris Dhita

Sekretaris Dhita digiring polisi sambil terus menangis.

"Terimakasih detektif SMA. Lagi lagi kalian sudah membantu kami. Aku juga ingin memberikan kalian ini. Ini adalah pin yang dilengkapi dengan chip. Jadi jika kalan memakai ini, lokasi kalian akan diketahui. Tapi kalian ditak bisa saling menghubungi satu sama lain karena ini hanya pin lokasi. Mungkin suatu saat kalian akan membutuhkan ini. Berikan juga kepada Daniel."jelas pak Arjit

"Baik pak" jawab mereka



Maaf semuanya untuk foto penjelasan Grace di kertas tersebut, fotonya gagal diposting jadi author menempatkannya di sampul bagian ini. Jadi bisa dilihat sebelum judul bab ini
Terimakasih dukungannya jangan lupa vote n comment

Detektif SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang