Ada yang ingin ku terbangkan bersama deruh angin laut.
Tanpa menyisihkan lagi bagian dalam rasa,
Mari tenggelamkan kebagian palung laut yang gelap.
larut bersama asin laut yang tak akan dirasa-rasa lagi oleh siapapun.Tanpa harus terjebak dalam ilusi lagi
dan tidak memperhatikan intuisi nyata.
Kali ini aku di ijinkan untuk menggambarkan nya ke satu sudut yang lebih relevan.Meski tiap kata akan menjadi bisu
Semoga tidak mematikan tiap ambisi yang tengah berlari ke arah yang lebih bijak menurut benakmu.Sudah tidak ada lagi basa basi,
hal itu memang sudah basi.
Menjadi hal yang tabu untuk diulas kembali.
Sungguh aku tak punya nyali.
Terlalu pelik juga ruang untuk ku,
takut kalau-kalau nanti menitih tapak yang salah dan terjempali,
Akhirnya mencipta rintikan air di sudut mata berderai kerap kali.Memang payah untuk sekedar terlihat lelah sekarang.
Tapi, untuk kali ini
Bolehkah ku goreskan saja kata 'sampai nanti'?
KAMU SEDANG MEMBACA
Seruan Dandelion
PoetrySeruan hati ketika kata sedang tak lagi dapat terucap Percayalah, Seruan yang dari hati pasti akan terucap sampai ke hati yang lain