Berjumpa Kembali

48 6 0
                                    

Cukup melewati waktu yang panjang untuk akhirnya aku menuliskan segelintir kisah lagi.
Bukan lupa,
Justru aku hampir buta dengan kata-kata mati yang kubuat.
Bagi penikmat cerita, ini seperti bukan lagi cerita.
Bagi penikmat puisi, ini juga bukan bagian dari puisi.

Hampir kehilangan akal dalam menulis.
Tapi akhirnya, lagi lagi aku berhasil kembali.
Bertemu lagi dengan isi hati yang tak ada rasa, sperti mati.

Ini bukan bagian yang ku nanti, tapi ternyata semua tetap terjadi.
Sperti tidak akan ada lagi waktu yang tepat.
Sehingga menuliskan nya sekali lagi mungkin ide yang tepat.

Aku bertemu bukan hanya dengan bayang-banyang semu lagi.
Juga bukan dengan halu-halu membisu sperti biasanya.
Kali ini dia nyata sperti dulu. Sperti dicerita-cerita lalu.
Dengan keadaan yang tiba-tiba membisu.

Jauh terpaut dari keadaan yang membisu,
Akhirnya bibir kelu yang sedaritadi membeku ini angkat bicara.
Saat-saat paling membunuh, paling penuh pilu, dingin dan kuku-kuku membiru.

Ketika akhirnya segala rasa pecah dinuansa yang tak pernah diduga.
Memang tidak bisa ditelaah,
Tapi semua yang terjadi tak pernah salah, dan itu yang ku tahu.

Semesta ada dan menyaksikan,
Keadaan ini tidak palsu, dan nyata adanya, benar terjadi.
Kesesakan ini terus berangsur, namun bumi berputar, semua bergerak, semua berbeda.

Ini bukan akhir yang pilu.
Ini adalah awal untuk memilih!
Karna mengakhiri dengan pilu itu pilihan, dan aku memilih tidak!
Tidak untuk pilu, tidak untuk membiru.
Biar semua hanya seperti bayang-bayang semu, dan kupastikan aku tidak terjebak didalamnya.

Kini aku berlari amat kencang menuju padang bunga..
menghampiri peri, menghampiri kawanan lain. Memeluk mereka sangat erat dengan hati yang gembira!
Aku bisa melewati masa-masanya,
Masa-masa menyesakkan
Masa-masa seperti mau mati rasanya
Masa-masa tersulit untuk berbicara
Dan aku menikmatinya!

Trimakasih untuk banyak hal yang membuatku belajar,
Trimakasih pernah membawaku terbang melihat sedikit dari duniamu dan semesta.
Dia si suara merdu yang baik! Si burung kecil!  aku sungguh berterimakasih!
Salam ku dari sini yaaa! Aku mengasihimu

Waktu itu,
22/05/2019
18.30

-Dandelion-

Seruan DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang