Berharap halu-halu bisu tenggelam dan berlalu sajalah tanpa datang kembali.
'Tak tahu malu' otak ini memaki!
Menghentak hati hingga terjempali.Memulai lagi seperti mati,
Mundur akhirnya sepi..
Tak merintih tapi sakit,
Tak menangis namun sedih..Dulu...Jika boleh memilih,
diam, tak mendengar, tak melihat lalu lapuk begitu saja seperti batu,
Menyerpih dan hilang, aku memilih menjadi batu untuk cerita cinta.Namun sayangnya, aku terlanjur tidak memilih menjadi batu.
Dan pada akhirnya cinta membuat hati ini belajar menjadi bijaksana.
Tiap prosesnya tidak selalu sempurna..
Hanya seumpama kata sederhana, lalu bergerak menjadi sejatinya yang sempurna.Seiring waktu berjalan, yang sejati akan semakin menuju cinta yang sempurna.
Bukan sekedar perasaan sempurna yang berujung pada cinta yang sempurna.Tak butuh perasaan yang sempurna untuk cinta sempurna.
Dengan perasaan sederhana yang penuh ketulusan yang akan terus diproses, membuatnya utuh untuk menjadi sempurna..Teruslah mencinta dengan tulus dan murni,
Jangan berhenti.. apalagi mati hati
Jangan..Salam cinta,
Dandelion🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Seruan Dandelion
PoésieSeruan hati ketika kata sedang tak lagi dapat terucap Percayalah, Seruan yang dari hati pasti akan terucap sampai ke hati yang lain