"Aku selalu menyanyangi kalian dongsaengku..."
.
.Seokjin mendonggakkan kepalanya ke atas langit, dipandangnya langit biru nan indah itu. Namun seketika ia berhenti, tiang yang tiba tiba muncul dihadapannya mengagetkannya
"Omo!"
Tidak luput dari reaksinya yang selalu berlebihan, kereta api itu lewat dengan santainya. Seokjin ingin memaki kereta api itu, namun mood nya sedang buruk
Seokjin terus menatap kereta api yang tak berhujung itu, hingga akhirnya kereta itu menghilang. Ada seorang yeoja disana, sepertinya dia akan menyebrang. Yeoja itu tampak terburu buru, ia berlari seolah tak ada orang dihadapannya
Pluk!
Dia menjatuhkan sesuatu, Seokjin yang melihatnya mengambil benda yang jatuh tersebut. Seokjin ingin memanggil yeoja itu untuk kembali, tapi dia sudah jauh
"Lily?"
.
.Taehyung pergi jalan jalan, karena bosan terus terusan dirumah dan menyaksikan drama hyung yang bahkan sudah tak dihormatinya itu.
Taehyung berhenti di minimarket dia makan ramyun instant disana. Ia terus menyeruput makanan itu untuk meredam amarahnya, sampai pandangannya tertuju pada seorang yeoja yang memasukkan beberapa barang dalam tasnya.
Awalnya Taehyung tidak peduli, itu bukan urusannya. Tapi dia merasa harus bertanggung jawab baginya
"Yaa, kau seorang yeoja kenapa harus mencuri?" Bisik Taehyung di telinga yeoja itu.
Bodoh, tentu saja yeoja itu segara menjauhi Taehyung dan membiarkannya mengambil tas miliknya. Taehyung melihat punggung yeoja itu dan mulai membayar barang yang dicuri yeoja itu.
Taehyung keluar, yeoja itu berdiri dengan khawatir. Setelah melihat Taehyung ia langsung menarik tasnya dengan kasar.
"Aneh"
.
.Jungkook pergi ke rumah sakit setelah didiagnosa mengalami penyakit usus buntu. Diatas kursi roda dia berjalan menyusuri rumah sakit itu
"Hyung sialan, dia tidak mau menemaniku disini karena pacarnya datang"
Jungkook terus menggerutu dan mempercepat kursi rodanya. Dia terhenti, seorang yeoja menghentikannya
Jungkook menatapnya heran, yeoja itu mengajak Jungkook untuk berjabat tangan
Jungkook menjabat tangannya
"Mau jadi temanku?" Yeoja itu tersenyum manis
Jungkook hanya mengangguk, yeoja itu pergi begitu saja
"Dia manis"
.
.Yoongi terus saja menatap yeoja yang ada dihadapannya. Dia begitu cantik dan sangat menawan, namun dia sadar pekerjaannya belum selesai dan dia melanjutkannya lagi
Yoongi adalah seorang penulis lagu
Pikirannya tiba tiba saja blank . Yaa, dia butuh inspirasi. Dia mengambil rokok yang berada dihadapannya dan menyumpelkan rokok itu di bibirnya, saat hendak mengambil korek api untuk menyalakan rokok itu. Yeoja yang dari tadi ia lihat mengambilnya dan menuliskan sesuatu
Y.K.
Yeoja itu duduk dan memperlihatkan permen pada Yoongi. Dia ingin Yoongi menghisap permen itu bukan rokok, itu hanya akan merusaknya.
Yoongi tersenyum manis
"Jinjja"
.
.Hoseok memperlihatkan dance baru yang ia ciptakan pada teman kesayangannya, yaitu Jimin.
"Jimin, bukankah ini keren?"
"Iyaa hyung kau selalu keren, aku menyukai skill dance mu. Aku akan merekamnya unuk ku pelajari di rumah"
"Kau benar benar membuatku malu Park Jimin"
Saat Hoseok kembali melanjutkan dance nya, dan Jimin terus merekam aksinya. Seorang yeoja datang dengan kue ulang tahun. Yeoja itu yeoja yang selalu dicintai oleh Jimin, yang selalu Jimin pikirkan setiap harinya. Tanpa sadar ia merekam yeoja cantik itu.
"Mwo? Tapi ini bukan hari ulang tahunku" Hoseok tampak bingung.
"Aku tauu, aku melihatmu melakukan latihan dance baru tanpa aku akhir akhir ini. Kau sudah mandiri Hoseok, aku rasa aku akan segera berhenti menjadi guru dance mu dan Jimin"
"Wae noona?"
"Ahh, Jimin kau disana rupanya. Cepat kemari"
Jimin menghentikan aksinya dan menuju ke arah yeoja itu.
"Ayo beri sambutan untuk Hoseok"
Hoseok meniup lilin itu, ia menutup matanya membayangkan betapa sakit hatinya dulu betapa ia sangat rindu pada seseorang dan berharap orang itu segera kembali ke hadapanya
"Eomma bogoshipo" Hoseok meniup lilin itu
"Andai aku seberuntung kau hyung"
.
.Namjoon terus mengutuk dirinya sendiri, dia sungguh berada dalam masalah besar. Dia pergi bersama permen dimulutnya untuk menenagkan pikiran tabu nya.
Pandangannya terfokus pada seorang yeoja yang tengah membagikan brosur itu.
Dia tampak kelelahan
"Apa peduliku..."
Namjoon masih menatapnya, angin membuat brosur yang yeoja itu genggam terbang menjauh. Namjoon membantunya memungut brosur brosur itu.
Yeoja itu membungkukkan badannya tanda terima kasih pada Namjoon. Yeoja itu pergi begitu saja, Namjoon menatap kepergiannya.
"Lihatlah itu"
.
.
.Tbc...