10. The First Accident

169 16 0
                                    

Saran author : coba baca part ini sambil denger lagu,
"So Far Away" - Suga feat Jin and Jungkook

.
.

Seorim melahap ice cream yang dibelikan Jin untuknya dengan ganas.

"Heyy, jangan begitu. Itu membuatmu aneh" Jin mengelap blepotan disekitar bibir Seorim.

"Jin tadi kenapa kau menangis?" Seorim.

"Kau blak-blakan sekali" Jin mengelus rambut Seorim karena gemas.

"Apanya sihh?"

"Tidakkah kau menunggu waktu yang tepat sebelum bertanya?"

"Aku sudah melakukannya, setiap orang akan lebih baik saat kepalanya menjadi dingin. Aku mendinginkan kepalamu dengan ini" Seorim menyondorkan ice cream di tangannya.

"Eohh, aku hanya memikirkan mimpiku. Itu tidak akan jadi nyata kan? Itu hanya buah tidur" Jin melihat Seorim.

"Tidak, mimpiku selalu jadi nyata" Seorim menundukkan kepalanya.























Ice cream yang Seorim pegang meleleh.

"Apa maksudmu?" Jin .

"Entahlah, kemarin aku mimpi suatu saat. Disaat salju pertama turun, 3 bulan dari sekarang kau akan bilang begini. 'Semua orang yang ku sayangi mati, aku harus bagaimana?' Haruskah mimpi ini menjadi nyata?" Kini ice cream itu jatuh dari tangan Seorim.

Deg

Jin menatap Seorim yang terus tertunduk.

"Kenapa? Kenapa aku bilang begitu?!"

"Tidak tau" Seorim yang menangis.

Jin memegang bahu kecilnya dan menarik yeoja itu dalam pelukannya.

"Tidak papa, kau hanya mimpi buruk"

"Tapi mimpiku selalu menjadi nyata" Seorim menenggelamkan wajahnya dalam dada Jin.

"Kali ini tidak, karena aku akan mengubahnya"

.

"Aku dan Hanna membuat koreo baru, aku akan tunjukkan padamu. Bagaimana gerakannya" Hoseok berapi-api.

"Membuat koreo tanpa aku" Jimin menatap lesu ke arah Hoseok.

"Heyy, bukan begitu Jiminie. Apa Hanna sudah cerita masalah turnamen dance berpasangan yang akan kami ikuti?" Hoseok tampak tak yakin.

"Turnamen? Noona tidak bilang apa apa. Bahkan dia tidak menelponku" Jimin memperlihatkan ponselnya pada Hoseok.

"Dia bilang padaku sudah mengatakannya padamu" Hoseok.

"Noona kenapa membohongiku?" Jimin.

"Kau mau ikut turnamen itu Jimin?" Hoseok berusaha menenangkan Jimin.

"Kalau diizinkan aku sihh mau saja"

"Gantikan saja aku"

"Mworago? Jinjja hyung? Tapi, bukankah kau ingin tampil di turnamen itu?"

"Tidak, aku tidak menginginkannya. Jika harus turnamen berpasangan, akan aku lakukan hanya bersamamu Jimin"

"Ahhh, terima kasih hyung aku menyanyangimu! Kau harus ajarkan aku dance yang akan dikolaborasikan!" Jimin berapi-api.

"Baiklah, ayo senyum dan latihan Jiminie" Hoseok mengelus rambut Jimin.

"Aku selalu ingin kolaborasi itu Jiminie, tapi karena kau juga menginginkannya. Maka dapatkanlah, akan kudapatkan lain waktu meski waktu yang lain itu takkan pernah datang"

Without You - BTS [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang