Setelah mengantar Taehyung pulang Jin tak langsung pulang ia pergi ke taman dan mencoba bernafas. Namun, tiba-tiba saja seorang yeoja duduk disebelahnya.
"Jin, semuanya baik-baik saja?" Tanyanya.
Jin hanya menggeleng.
Yeoja itu adalah Kang Seorim gadis yang sangat ia kenali. Seorim menatap jin dari ujung kepala hingga kaki dia menggunakan pakaian serba hitam.
"Jin, apa yang ku katakan terjadi?" Gumam Seorim. Dan Jin hanya mengangguk.
"M-maafkan aku Jin, aku menemuimu waktu itu untuk mencegah semua ini. Namun tak ada gunanya aku mengubah masa depan. Aku menghancurkanmu dengan memberitahukan semuanya. Aku tak bermaksud, aku benar-benar minta maaf" ujar Seorim.
"Tak apa, itu bukan salahmu. Karena tau ini akan terjadi aku jadi bisa lebih tegar dan tidak terlalu terkejut" ujar Jin yang kini menaikkan kepalanya.
Seorim melihat wajah sembab habis menangis milik Jin.
"Lagi-lagi aku menangis didepanmu" ujar Jin.
"Kau punya air mata, kau berhak menjatuhkannya. Air mata bukan tentang laki-laki atau perempuan, air mata adalah caramu mengekspresikan perasaanmu" ujar Seorim mengelus bahu lebar milik Jin.
Tiba-tiba Jin memeluk Seorim.
"J-jin"
"Ku mohon sebentar saja"
"Masalahnya bukan itu, kau bisa memelukku kapan pun kau mau. Tapi, jangan didepan umum begini" ujar Seorim.
"Kapan pun aku mau?"
Seorim hanya mengangguk. Jin menarik tangan Seorim dan memasukkannya ke dalam mobil miliknya.
"Aku harus mengembalikan sesuatu" ujar Jin merogoh sesuatu.
Seorim yang penasaran tiba-tiba terkejut saat melihat catatan yang diberikan Jin.
"Heyy aku mencari ini sejak lama! Dimana kau menemukannya?!" Tanya Seorim.
"Saat pertemuan pertama kita di rel kereta api"
"Kenapa tak langsung dikembalikan aishh"
"Isinya menarik, kenapa selalu ada kata lily di ujung?" Tanya Jin.
"Tidak ada hal khusus, aku meletakkannya karena aku menyukainya" ujar Seorim.
"Kalau begitu, apa kau menyukaiku?" Tanya Jin tiba-tiba membuat Seorim kaget.
"K-k-kenapa tanya hal itu?" Seorim gugup.
"Aku tanya apa kau menyukaiku, dan kau tinggal jawab ya atau tidak"
"Aku akan jawab besok, bagaimana? Sekarang aku sibuk" baru saja Seorim akan membuka pintu mobil namun sialnya Jin sudah duluan menguncinya.
"Ahh ayolah" Seorim menarik-narik pintu mobil itu.
"Aku tidak mau menunggu besok untuk jawaban yang singkat begitu" ujar Jin malah memasang sabuk pengaman untuk Seorim.
"K-kenapa tiba-tiba kau memakaikannya, aku bisa memakainya sendiri" ujar Seorim makin malu karena jarak wajahnya dan Jin saat ini sangat dekat, sedikit gerakan lagi mungkin mereka akan berciuman.
"Jadi ya atau tidak" Jin kini menatap Seorim sambil menguncinya.
"Eeee" Seorim terus berpikir.
"Heumm, bagaimana ini. Sepertinya aku menyukaimu dan kau tidak menyukaiku" ujar Jin spontan membuat Seorim kaget.
"Ka-kau"
"Aku menyukaimu, bagaimana denganmu?"
Seorim menundukkan wajahnya dan diangkat lagi sambil mengangguk.