"Yoongi hyung sudah mati. Jin hyung cepatlah kemari, benar-benar menakutkan keadaan disini. Aku sangat takut" isak Taehyung.
"Aku sedang kembali, tunggulah. Aku hampir sampai di seoul"
Setelah mematikan panggilan Jin, Taehyung memutuskan untuk menelpon Jimin.
"Jimin! Yoongi hy-" baru saja ia ingin memberitahukan keadaan Yoongi pada Jimin. Namun kabar buruk datang lagi dari Jimin.
"Hoseok hyung sudah mati" terdengar suara sangar Jimin sehabis menangis.
"M-mworagu?!!" Taehyung tak bisa berkata-kata lagi. Ia ingin menyusul Jimin tapi Jungkook bagaimana? saat sedang berpikir keras datanglah Jin diwaktu yang tepat.
"Hyung!" Panggil Taehyung.
"Bagaimana Jungkook?" Tanya Jin khawatir belum lagi sembab bekas ia menangis saat perjalanan tadi masih ada di wajahnya.
"Hyung, Hoseok hyung" ucapan Taehyung digantung.
"Hoseok? Kenapa? KENAPA LAGI DENGANNYA SEKARANG?!"
"Hoseok hyung juga mati" Taehyung kehilangan pertahanannya. Sedangkan Jin dunia nya seolah runtuh. Persis seperti mimpinya, benar-benar persis. Harusnya ia menghentikannya tapi ia malah menganggap sepele semua itu.
"A-aku akan ke tempat Jimin. Jagalah Jungkook, kau harus kuat Taehyung! Bertahanlah!" Baru saja Jin hendak pergi taehyung menghentikannya.
"Hyung, bagimana dengan Namjoon hyung?" Pertanyaan Taehyung sukses menusuk jantung Jin sekali lagi.
"Aku akan beri tau nanti, kau temani Jungkook saja"
Dengan penuh dengan kekesalan Jin menancap gas mobilnya.
"Kenapa? KENAPA?! KENAPA?!" Jin memukul stirnya dengan kasar, keadaan jalan sedang sepi makanya ia baik-baik saja.
Tak lama kemudian Jin sampai di tempat Jimin.
"Jimin!!" Jin langsung memeluk Jimin yang sudah menangis sambil tersujud di lantai.
"Hyung ini salahku, k-kenapa aku begitu bodoh?!" Jimin terus menangis.
"Bagaimana ini terjadi?"
"Hoseok hyung minum terlalu banyak obat, dia tak tertolong" isakan Jimin semakin menjadi-jadi.
"Tenanglah Jimin, tenang. Ini bukan salahmu"
"BAGAIMANA MUNGKIN BUKAN SALAHKU?! AKU BENCI HANNA NOONA AKU BENCI!!" Jimin.
"Ada apa dengannya?"
"Sebelum hoseok hyung mati, ia menceritakan semuanya padaku"
Flashback
"Hyung!! Kau sudah sadar?" Tanya Jimin pada Hoseok.
"Jiminie, maafkan aku. Aku tak bisa menjadi hyung yang baik untukmu" lirih Hoseok.
"Tidak papa hyung, fakta bahwa kau masih hidup saja membuatku sangat tenang"
Ucapan Jimin membuat Hoseok mengeluarkan air matanya.
"Jimin, aku tak bisa menjaga cinta pertamamu"
"Gwaencanha hyung, aku tak masalah. Yang penting sekarang kau hyung jangan menangis"
"Hanna mati"
Deg
Panah menusuk hati Jimin matanya terbelalak kaget.