Keesokan harinya Prilly nampak sibuk di kubikelnya, menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk karna kemarin tidak masuk bekerja.
Dan hari ini juga Ria sudah tiba dirumahnya, Veya cukup senang dengan kehadiran Ria hari ini.
Jam sudah menunjukan pukul 12 siang, itu berarti mereka sudah bisa beristirahat.
"Mau makan siang bareng?"ajak seorang pria pada Prilly.
Prilly menoleh kemudian tersenyum,
"Boleh, Sha. Makan siang bareng kita yuk,"ajak Prilly pada Sharen.
"Ah, kayaknya hari ini nggak bisa deh Prill, kamu sama Kavi aja ya. Soalnya aku masih banyak banget pekerjaan, lagian aku bawa bekal jadi aku akan bekerja sambil makan."tolak Sharen.
"Kamu nih, selalu gitu. Yaudah tapi janji kamu makan ya, jangan sampai magh kamu kambuh kalo sampe telat makan atau kamu mau aku bawain sesuatu?"tawar Prilly.
"Nggak usah Umi, aku bawa bekal banyak kok. Udah sana pergi, kasian tuh Kavi kelamaan nunggu kamu dari tadi, iya kan Kav?"kata Sharen beralih pada Kavi.
Kavi hanya terkekeh pelan,
"Iya nih, tau nggak Sha, saking lamanya aku ngerasa lumutan disini,"candanya yang membuat mereka tertawa.
"Yaudah kalau gitu kita duluan ya,"pamit Prilly kemudian meninggalkan Sharen yang kini sedang membuka bekal makannya seraya menatap ke layar komputernya.
.....
Ali baru saja akan meminta Kara memesankan makan siang untuknya, namun saat melihat Prilly dan Kavi berjalan menuju kantin kantor membuat Ali mengurungkan niatnya dan memilih menyusul Prilly dan Kavi.
"Aku akan makan di kantin kantor," ucapnya pada Kara.
Kara melongo melihat sikap Ali itu,
"Boss yang aneh,"gumamnya seraya menggelengkan kepalanya lantas menelpon pihak kantin untuk mengantarkannya makanan, karena Kara sedang malas makan di kantin kantor hari ini.
Sesampainya di kantin, seperti biasa Kavi akan menarikan kursi untuk Prilly duduk setelah itu ia menarik kursi untuk dirinya sendiri, baru Kavi akan duduk di kursinya seseorang mendudukinya terlebih dahulu.
Prilly melotot melihat Ali yang dengan entengnya duduk di kursi milik Kavi.
"Apa yang bapak lakukan disini?"ketus Prilly.
"Tentu saja mau makan, memangnya apa lagi yang kita lakukan di kantin jika tidak makan?"jawab Ali santai.
Kavi mengepalkan tangannya erat, namun ia tidak dapat berbuat banyak karna walau bagaimanapun juga Ali adalah bos mereka.
"Kamu mau makan apa, Pril?"tanya Kavi pada Prilly.
"Hem..kayak biasanya aja Kav," jawab Prilly tersenyum yang membuat Ali mengangkat alisnya.
"Cish,kalau sama cowok ini aja senyum-senyum"batin Ali sebal.
"Yaudah, aku ambilin dulu ya,"
"Saya nggak di tanya mau makan apa?"kata Ali pada Kavi.
Prilly menatap geram pada lelaki disampingnya ini,
"Apa bapak tidak bisa memesan sendiri?"
"Lho?apa salahnya?kamu juga di pesankan olehnya kan?kenapa tidak sekalian?"balas Ali tak mau kalah.
"Tapi kan---"
"Pril, Udah.."kata Kavi dengan senyumnya.
Prilly diam, menuruti ucapan Kavi dan itu tidak luput dari penglihatan Ali, ia kesal setengah mati melihat Prilly yang begitu penurut pada Kavi sedangkan dengannya tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Mencintaimu (End) -Repost-
FanficKisah Ali dan prilly. *** Palembang, 22 Maret 2018