Saat ini Prilly sedang membuatkan susu Vey di dapur, sementara semua orang sedang menyiapkan keperluan untuk barbeque-an malam ini.
"Veyara mana?"tanya Ali yang datang dengan tiba-tiba membuat Prilly terlonjak kaget.
Untung saja, air panas yang ia pegang tidak terjatuh."Astaga! suka banget ngagetin sih,"omelnya.
Ali terkekeh, "Maaf, lagian kamu bikin susu aja sambil ngelamun ampe aku dateng aja nggak tau."
Prilly tak menjawab ia kembali sibuk membuat susu Veyara takut anak itu menjerit nanti.
Namun, tubuh Prilly langsung menegang saat di rasakannya Ali melingkarkan tangan di perutnya dengan wajah pria itu menempel di tengkuknya yang terbuka karena Prilly mencepol rambutnya tinggi.Prilly menahan napas saat Ali menempelkan bibirnya di area tengkuknya, kaki dan tangannya lemas menerima perlakuan dari ayah dari anaknya itu.
"Al... nanti ada yang lihat,"katanya gugup.
Namun Ali tak bergeming, ia masih saja menciumi tengkuk hingga leher Prilly.
Prilly memejamkan matanya saat Ali meniup daerah telinganya, tangannya mencengkram botol Dot milik Vey dengan erat takut botol itu jatuh.
Ali membalikkan tubuh Prilly hingga menghadapnya.
Ia tersenyum melihat mata Prilly terpejam menikmati perlakuannya, baru ia akan mendekatkan wajahnya untuk mencium Prilly, suara Veyara terdengar di seluruh penjuru dapur."Abiii... janan gigit Umi nya Veyaa... "teriaknya.
Veyara segera berlari menubruk tubuh Umi nya memeluk wanita itu posesif.
Ali dan Prilly segera menjauhkan tubuh mereka.
Menatap geli pada Veyara, Ali segera meraih tubuh montok itu ke dalam gendongannya.
"Yaudah, karena nggak boleh gigit Umi, Abi gigit Veya aja boleh ya?arrmmmm... " Ali menggigit pelan pipi montok Veyara, bukannya kesakitan Veya malah berteriak kegelian.
Sedangkan, Prilly saat ini tengah menenangkan jantungnya yang berdegup kencang akibat perlakuan Ali beberapa detik yang lalu."Umi, jan ngelamun...,"
Prilly tergagap, ia menoleh cepat pada Ali dan Veyara yang kini cekikikan melihatnya.
Prilly cemberut kemudian kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda gara-gara Ali yang menganggunya.
.....
Malam ini,semua orang tampak berkumpul di halaman di belakang Villa.
Semua keluarga Orlando telah datang tadi sore, membuat suasana semakin ramai."Prill, tolong kamu buatin minuman buat semua orang ya, nak. Biar kerjaan kamu Mom yang ambil alih,"pinta Jennita pada Prilly yang sibuk membuat saus barbeque.
Prilly mengangguk, ia segera berlalu dari hadapan Jen untuk kemudian membuat minuman di meja lainnya.
Ali sedang membakar jagung saat di lihatnya Dani Orlando terus menatap kagum ke arah Prilly.
Mata Ali menggelap saat melihat penampilan Prilly malam ini, betapa tidak?wanita itu kini memakai dress selutut berwarna hitam dengan model punggung terbuka.
Ali segera beranjak dari duduknya untuk menghampiri Prilly namun ia kalah cepat saat Dani ternyata sudah terlebih dahulu berjalan kearah Prilly.
"Hai, perlu bantuan?"katanya basa basi.
Prilly menoleh kesamping kemudian tersenyum kikuk pada Dani yang ternyata menatapnya."Ah, nggak usah. Ini udah mau selesai kok,"tolak Prilly karena memang pekerjaannya sudah mau selesai.
Dani mengangguk sekilas kemudian mengulurkan tangannya pada Prilly," Dani Orlando, kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Mencintaimu (End) -Repost-
FanficKisah Ali dan prilly. *** Palembang, 22 Maret 2018