10. His Reason

1.9K 311 56
                                        

"Hun, ayo kita balikan aja"

Sehun menaikan sebelah alisnya. Lalu tersenyum samar. Setelahnya dia melepas pelukan Irene lalu menatap gadis itu lekat.

"What's wrong with you Miss Bae?" Sehun memegang pundak Irene.

"Hun..."

"Lo lagi ada masalah sama Mino trus sekarang gue jadi pelarian gitu? Kok sakit" Sehun bertanya sambil memasang wajah pura pura sedih. Irene diem aja, emosinya belum stabil. Sehun tersenyum.

"Minggu lalu mungkin gue pengin banget kita balik kaya dulu. Tapi lo bener Rene, meskipun gue sekarang udah berubah, ngga menutup kemungkinan suatu hari gue bakal nyakitin lo. Dan gue setuju sama pilihan lo, kita mending jadi temen aja" Sehun masih natap Irene dengan tenang.

"Jangan berpikiran pendek dulu. Gue tau lo lagi marah sama Mino. But, let him explain his reason. Jangan asal nyimpulin sendiri"

"Hun tapi..."

"Tapi apa? Emang lo udah dengerin penjelasan dia?"

Irene menggeleng.

"Tuh kan. Sekarang mending lo tenangin dulu emosi lo. Jangan nyimpulin apapun dulu sebelum dia jelasin semuanya. Sabar"

Irene ngga ngomong apa apa lagi, lalu meluk Sehun.

"Thanks Hun, lo emang temen gue"

"Iya, dan gue itu temen Mino, gue tau kok dia orang yang kaya apa"

----

Setelah ketemu Sehun, Irene memilih pulang ke kontrakannya. Seulgi sama Jisoo masih pergi, jadi dia sendirian di rumah. Dia masuk ke kamarnya lalu merabahkan diri di kasur. Irene menatap langit langit kamarnya, tapi pikirannya melayang kemana mana. Sebenernya Mino kenapa? Kok dia ngga ngasih kabar. Apa hubungannya sama Jennie? Kok mereka pelukan? Pikiran pikiran itu hinggap di kepala Irene sampai ngga sadar dirinya terlelap, hari ini melelahkan buat dia.

---

Di tempat lain, Song Mino---laki laki yang belakangan ini ngga ada kabar, juga melakukan hal yang sama. Tiduran di atas ranjang kamar rumahnya sambil menatap langit langit kamarnya. Pikirannya hanya tertuju pada Irene. Mino ingin menjelaskan semuanya, alasan kenapa seminggu ini dia ngga muncul di hadapan gadis itu. Setelah Jennie tadi memberi isyarat buat nyusul Irene, Mino lari begitu aja. Tapi setelahnya dia merasa terluka. Irene lagi nangis di pelukan Sehun.

Yang membuat Mino terluka adalah, alasan Irene nangis. Itu pasti gara-gara dia. Dan, alasan yang lain adalah kenapa harus Sehun yang selalu ada buat Irene?

Mino ngga bisa menyalahkan siapapun. Minggu kemarin saat Irene melihatnya di basement, adalah hari dimana Abangnya kecelakaan di Italia saat mengurus bisnisnya disana. Dan tentu aja Jennie sebagai tunangan abangnya merasa shock denger hal itu. Malam harinya juga, Mino, Bunda, dan Jennie langsung berangkat ke Italia buat memastikan kondisi abangnya.

Pikirannya bener bener kacau. Bunda dan Jennie yang terus terusan nangis liat abangnya terbaring koma di ranjang rumah sakit, belum lagi Irene yang pasti udah salah paham dengan kejadian di basement sore itu. Bahkan Mino ngga punya waktu sekedar buat ngabarin dan menjelaskan semuanya ke Irene.

Abangnya koma selama 3 hari, dan sampai siuman pun Bunda dan Jennie ngga pergi kemana mana. Mereka selalu nungguin abangnya. Sampai hari ke tujuh, saat abangnya udah berangsur angsur sembuh, baru Mino dan Jennie pulang duluan karena mereka udah bolos kuliah terlalu lama. Sedangkan Bunda tetep di Italia nyampe kondisi Jiyong memungkinkan buat dibawa pulang ke rumah.

Mino memejamkan matanya. Irene pasti ngga bakal maafin dia. Irene pasti kecewa banget sama dia. Dan Irene sama Sehun pasti....

Argh, Mino mengumpat keras.

Mino Crush -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang